Gerakan Ayah Ambil Rapor, Kehadiran di SMPN 1 Tabanan Capai 90 Persen

I Dewa Made Krisna Pradipta - detikBali
Sabtu, 20 Des 2025 10:33 WIB
Suasana pengambilan rapor siswa di SMPN 1 Tabanan, Sabtu (20/12/2025). (Foto: Krisna Pradipta/detikBali)
Tabanan -

Gerakan ayah mengambil rapor anak pada semester ganjil 2025/2026 di Kabupaten Tabanan mendapat respons positif. Di SMPN 1 Tabanan, tingkat kehadiran para ayah mencapai sekitar 90 persen saat pengambilan rapor yang berlangsung pada Sabtu (20/12/2025).

Kepala Sekolah SMPN 1 Tabanan I Wayan Widarsa, didampingi Wakasek Bidang Kesiswaan I Dewa Ayu Megayani, mengatakan antusiasme tersebut terlihat dari tingginya jumlah ayah yang hadir langsung ke sekolah.

"Kami pantau sekitar 90 persen para ayah yang mengambil rapor anak-anak mereka," kata Widarsa diamini Dewa Ayu Megayani.

Dalam imbauan yang diedarkan sekolah, pengambilan rapor dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama untuk siswa kelas VII dan VIII berlangsung pukul 08.30 Wita hingga 09.30 Wita. Sementara sesi kedua untuk siswa kelas IX dijadwalkan pukul 09.45 Wita hingga 10.45 Wita.

Meski demikian, pihak sekolah menerapkan kebijakan fleksibel. Tidak semua ayah dapat hadir sesuai jadwal yang ditentukan, termasuk karena alasan pekerjaan maupun kondisi keluarga tertentu.

"Kan ada ayah yang izin kerja. Atau yang mengambil rapor kakak atau adiknya di sekolah lain. Jadi kami berikan kelonggaran dan tidak terlalu saklek dengan imbauan tersebut," paparnya.

Widarsa menilai program ini memberi dampak positif karena mendorong keterlibatan ayah dalam memantau perkembangan pendidikan anak. Dengan hadir langsung ke sekolah, para ayah dapat mengetahui capaian belajar anak selama satu semester.

Ia berharap program serupa dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dengan pengaturan yang lebih terpola. Menurutnya, waktu pengambilan rapor SMP berbarengan dengan pengambilan rapor siswa SD, sehingga menimbulkan benturan jadwal di sejumlah keluarga.

"Jadi ada ibu-ibu yang ambil justru karena suaminya mengambil rapor adik atau kakaknya di sekolah lain," tandas Widarsa.

Salah satu wali murid, Made Suarsana, mengapresiasi program yang dicanangkan pemerintah pusat tersebut. Ia mengaku baru pertama kali datang langsung ke sekolah anaknya setelah tiga tahun.

"Selama ini lebih sering ibunya yang antar jemput. Saya malah baru pertama kali masuk ke sekolahnya," kata Suarsana.

Kebetulan, Suarsana sedang libur kerja sehingga dapat hadir mengambil rapor anaknya. Ia mengaku sempat terkejut dengan adanya gerakan tersebut, namun menilainya sebagai langkah positif.

"Saya sempat kaget ada gerakan seperti ini. Tapi ini bagus untuk lebih banyak melibatkan para ayah datang ke sekolah. Sekalian silaturahmi dengan wali siswa yang lain," pungkas pria yang tinggal di Desa Banjar Anyar, Kediri ini.

Di sisi lain, tidak semua rapor diambil langsung oleh ayah. Sherly Revalina Monica datang mewakili orang tuanya untuk mengambil rapor dua adiknya yang duduk di kelas VII dan VIII SMPN 1 Tabanan.

"Ayah sama ibu lagi kerja, jadi saya yang ambil rapor adik. Sempat kaget karena baru diinfokan kemarin malam. Tapi kebetulan juga saya sedang libur dan berada di Bali," ujar wanita yang bekerja di Tangerang ini.

Hal serupa disampaikan Ni Putu Febriyani, wali siswa kelas IX. Ia terpaksa mewakili suaminya yang berhalangan hadir karena urusan pekerjaan.

"Kebetulan saya bekerja di RSU Tabanan. Jadi biar sekalian jalan. Suami tidak bisa hadir karena ada pekerjaan mendadak hari ini di Gianyar," tandasnya.



Simak Video "Video Menteri Wihaji: 20,9% Leadership Dipengaruhi oleh Seorang Ayah"

(dpw/dpw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork