Hujan Deras Rendam Sejumlah Ruas Jalan di Abiansemal, Lalin Sempat Tersendat

Agus Eka - detikBali
Senin, 15 Des 2025 20:04 WIB
Foto: Jalan di Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, bak air sungai setelah wilayah itu diguyur hujan deras, Senin (15/11/2025) sore. (Istimewa)
Badung -

Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah Bali, termasuk Badung, pada Senin (15/12/2025) sore, menyebabkan sejumlah ruas jalan raya terendam air, seperti wilayah Kecamatan Abiansemal. Kondisi itu bahkan sempat membuat arus lalu lintas tersendat.

Genangan air cukup parah terpantau di beberapa titik vital, di antaranya Jalan Raya Latu-Mambal, Jalan Mekar Bhuwana, hingga Jalan Raya Desa Bongkasa. Meskipun arus air mengalir cukup deras di badan jalan, banyak pengendara yang nekat menerobos air demi melanjutkan perjalanan mereka.

Camat Abiansemal, Ida Bagus Putu Mas Arimbawa, tidak menampik kondisi tersebut. Ia mengatakan hujan deras mengguyur wilayahnya sejak Senin sore. Selain banjir merendam sejumlah ruas jalan, hujan deras dan angin kencang menyebabkan beberapa pohon perindang jalan raya tumbang.

"Kami bersama petugas lapangan di beberapa desa terdampak sudah lakukan mitigasi. Penanganan pohon tumbang sudah kami atasi tadi," ungkap Mas Arimbawa.

Tak hanya genangan, cuaca ekstrem juga berdampak pada pasokan listrik di beberapa wilayah. Di Banjar Tanggayuda, Desa Bongkasa, dilaporkan padam. Namun Arimbawa memastikan pemadaman listrik itu sementara karena ada perbaikan darurat dari petugas PLN.

Ia menegaskan pemadaman ini dilakukan untuk keamanan karena adanya perbaikan pada kabel tegangan tinggi akibat hujan deras. "Jadi sementara ada perbaikan, jadi harap maklum ada pemadaman sementara. Lebih lagi cuaca masih hujan," jelasnya.

Mengingat kabel yang ditangani merupakan kabel tegangan tinggi yang memerlukan penanganan khusus, warga diimbau untuk bersabar. Petugas PLN dilaporkan terus berjuang di lapangan di tengah kondisi cuaca hujan untuk menyelesaikan perbaikan.

"Kabel tegangan tinggi, yang perlu mendapat penanganan khusus. Jadi mohon bersabar karena petugas terus berjuang di lapangan untuk perbaikan demi keamanan, dan yang terpenting perlu untuk kenyamanan bersama," pungkasnya.

Langkah Badung Matikan Banjir Rutin di Legian-Seminyak

Kawasan Legian dan Seminyak, Badung, Bali, yang padat bangunan dan minim ruang serapan air, selama ini harus berjibaku dengan masalah banjir akibat drainase yang terlalu sempit untuk menampung curah hujan tinggi. Menyikapi keterbatasan infrastruktur warisan masa lalu itu menyebabkan genangan tak terhindarkan. Pemkab Badung menyiapkan langkah mitigasi.

Strategi utama yang bakal dieksekusi pada 2026 mencakup pembangunan koneksi saluran, normalisasi sungai, hingga pengadaan mesin pompa air berkapasitas super besar, mencapai 30.000 liter/detik, sebagai upaya final untuk mematikan banjir di area vital pariwisata ini.

"Di tahun 2026, kami akan men-connecting Jalan Dewi Sri 4 sampai Jalan Campuhan menuju ke pompa Dewi Sri, dan secara teknisnya, di Jalan Dewi Sri 4 itu posisinya kan lebih rendah daripada Tukad Mati," ujar Pelaksana tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung, Anak Agung Rama Putra, Senin (15/12/2025).

Inovasi penanganan banjir di daerah Dewi Sri akan mengintegrasikan saluran dari Jalan Dewi Sri 4 ke Jalan Campuhan, yang kemudian disambungkan ke saluran di Jalan Sri Krisna menuju Pompa Dewi Sri, yang saat ini berkapasitas 1.600 liter per detik. Selain memaksimalkan pompa yang sudah ada, Pemkab Badung juga berencana memasang mesin pompa air dengan kemampuan penyedotan yang masif di hilir Muara Tukad Mati.

"Terus yang kedua, kami akan memasang mesin dengan kapasitas 30.000 liter per detik. Pompa ini akan dipasang di hilir Muara Tukad Mati di long storage," jelas Rama Putra.

Selain itu, program mitigasi juga mencakup kelanjutan normalisasi di muara Tukad Mati dan perbaikan sistem drainase di jalur lain. Perbaikan drainase ini meliputi kawasan dari Basangkasa menuju Sunset Road, dengan pembuangan diarahkan ke sejumlah saluran di Jalan Raya Kuta.

"Yang ketiga, kami melanjutkan normalisasi di muara Tukad Mati. Yang keempat, kami akan melakukan perbaikan drainase dari Basangkasa menuju Sunset Road, pembuangannya ke Jalan Raya Kuta," tambahnya.

Penanganan khusus juga disiapkan untuk kawasan Jalan Kunti, yang mana level jalan saat ini lebih rendah dari saluran air yang dulunya difungsikan untuk pengairan sawah.

Jalur ini pun menjadi langganan banjir dan pada peristiwa banjir Minggu kemarin, juga kembali terdampak. Menurut Agung Rama, untuk mengatasi cekungan dan genangan, Pemkab Badung akan meninggikan badan jalan dan memasang box culvert.

"Langkah yang harus dilakukan, adalah kami akan melakukan peningkatan Jalan Raya Kunti mungkin sampai titik Kantor Lurah Seminyak. Cuma khusus di Jalan Kunti, kami akan memasang box culvert di badan jalan yang bisa dilalui juga," kata Rama Putra.

Pemasangan box culvert sepanjang Jalan Kunti bertujuan untuk meningkatkan kapasitas saluran air di bawah badan jalan, sehingga mampu menampung dan mempercepat aliran air hujan. Program mitigasi ini disebut bukan hanya respons instan terhadap kejadian banjir baru-baru ini, tetapi sudah direncanakan sebagai tindak lanjut evaluasi jangka panjang.

"Box culvert itu sepanjang jalan itu akan dipasang. Eh, sebenarnya langkah kami ini bukan saja baru sebagai evaluasi dari kejadian kemarin saja," tegas Rama Putra.

Pemkab Badung juga telah berinovasi dengan membeli mesin pompa mobile berkapasitas 250 liter per detik yang sudah sempat dioperasikan saat banjir dan terus berkomitmen untuk mengatasi permasalahan ini.

"Selain itu, inovasi Pemerintah Kabupaten Badung lainnya, kami sudah membeli mesin pompa yang semburannya besar itu, pembelian mesin baru, kemarin saat banjir sudah kami operasikan. Mesin pompa itu Mobile, ya. Dengan kemampuan 250 liter per detik," pungkasnya.



Simak Video "Video: Bocah 4 Tahun di Bali Tewas Terseret Aliran Irigasi saat Bermain"

(nor/nor)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork