Adi Arnawa Sebut Kerugian Akibat Banjir di Badung Mencapai Rp 15 Miliar

Adi Arnawa Sebut Kerugian Akibat Banjir di Badung Mencapai Rp 15 Miliar

Agus Eka, Ahmad Firizqi Irwan - detikBali
Kamis, 11 Sep 2025 19:38 WIB
Petugas mengevakuasi wisatawan mancanegara yang terjebak banjir di kawasan Kuta, Badung, Bali, Rabu (10/9/2025). Sejumlah wisatawan mancanegara dievakuasi petugas dari sejumlah lokasi di kawasan pariwisata itu karena terendam banjir yang disebabkan hujan yang mengguyur wilayah Bali sejak Selasa (9/9). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/nym.
Petugas mengevakuasi wisatawan mancanegara yang terjebak banjir di kawasan Kuta, Badung, Bali, Rabu (10/9/2025). (Foto: ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)
Badung -

Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menyebut total kerugian akibat banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Badung mencapai Rp 15 miliar. Beberapa wilayah Badung yang terdampak banjir, antara lain Seminyak, Kuta, Kerobokan, hingga Mengwi.

"Kemarin hitung-hitungan lebih kurang sekitar Rp 15 miliar," ujar Adi Arnawa di Denpasar, Kamis (11/9/2025).

Adi Arnawa menjelaskan kerugian tersebut akibat kerusakan sejumlah fasilitas umum seperti tempat ibadah, jalan, dan lainnya. Ia menegaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung juga sudah memiliki program prioritas terkait pembangunan drainase.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang infrastruktur menjadi prioritas kami, di samping juga fasilitas lain termasuk masalah pengelolaan sampah, termasuk masalah air," imbuhnya.

Disinggung mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Badung terkait dampak banjir di dekat Pasar Pengosari, Kerobokan. Diketahui, akses jalan yang menghubungkan Kerobokan dan Canggu itu lumpuh akibat banjir pada Rabu (10/9).

ADVERTISEMENT

"Saya sudah perintahkan PUPR, dinas terkait untuk segera bergerak biar pascabanjir ini bisa kembali normal, karena kita ini sebagai daerah pariwisata," ujar Adi.

Kawasan Dewi Sri Langganan Banjir

Adi Arnawa juga merespons kawasan Jalan Dewi Sri di Kelurahan Legian, Kuta, yang menjadi langganan banjir. Sejumlah tempat menginap dan rumah warga kerap terendam banjir saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut,

Selain memastikan saluran drainase berfungsi dengan baik, Adi berujar, Pemkab Badung berencana melakukan pelebaran aliran sungai. Ia menyebut masalah banjir di Jalan Dewi Sri berpusat pada satu aliran sungai di sekitar Sentral Parkir Kuta yang kondisinya menyempit.

"Kemarin, kami sudah langsung ke Dewi Sri, dan itu persoalannya kan ada satu aliran sungai di cekung di daerah, apa namanya itu, Central Parkir. Central Parkir itu ada mengecil," ujar Adi Arnawa di Desa Mengwitani, Mengwi, Kamis.

Untuk mengatasi masalah itu, Pemkab Badung berencana melakukan penataan dan pelebaran sungai. Berdasarkan laporan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), pengerjaan ini seharusnya dijadwalkan pada 2026, tapi ia meminta pengerjaan bisa dipercepat.

"Kami malah sudah siap untuk melebarkan. Mudah-mudahan. Bahkan saya perintahkan Pak Kadis PU, kalau memang, kalau bisa, jangan menunggu 2026," imbuhnya.

Menurut dia, jika diperlukan, pemerintah akan menggunakan dana belanja tak terduga (BTT) untuk mempercepat pelebaran sungai. Langkah ini diambil untuk mencegah terulangnya kejadian banjir, mengingat musim hujan diperkirakan masih akan berlangsung hingga awal tahun depan.

"Kalau memang itu urgent sekali, kita pakai dana tidak terduga aja untuk melebarkan ini, karena kita ini kan baru mengawali (musim hujan). Ini kan kita musim hujan kan biasanya sampai Desember, apalagi awal tahun masih ada hujan, kan kita takut juga kejadian seperti ini akan terulang lagi," pungkas Adi.

Selama ini, Pemkab Badung melakukan penyedotan genangan air menggunakan pompa portabel. Mesin penyedotan itu selalu siaga di Legian tatkala air sungai, terutama aliran Tukad Mati meluap saat hujan.

Pemkab Badung juga memasang pompa pengendali banjir seperti di Dewi Sri yang berlokasi di Kelurahan Legian. Fungsinya mengendalikan air hujan di area Jalan Dewi Sri, Simpang Campuhan, hingga Jalan Sunset Road.

Pemerintah juga menata saluran drainase hingga mengatur ulang elevasi jalan. Ini dilakukan untuk mencegah luapan air sungai menggenang jalan utama.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Strategi Keberlanjutan Badung, dari Pangan hingga Pariwisata"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads