Badung Antisipasi Banjir Musim Hujan, Tukad Mati Dinormalisasi

Badung Antisipasi Banjir Musim Hujan, Tukad Mati Dinormalisasi

Agus Eka Purna Negara - detikBali
Minggu, 28 Sep 2025 16:57 WIB
Normalisasi aliran Tukad Mati di Legian, Kecamatan Kuta, antisipasi luapan akibat hujan deras.
Normalisasi aliran Tukad Mati di Legian, Kecamatan Kuta, antisipasi luapan akibat hujan deras. (Foto: dok. Pemkab Badung)
Badung -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung menggenjot normalisasi sungai, terutama di aliran Sungai Tukad Mati, Kecamatan Kuta. Langkah cepat ini dilakukan untuk mengantisipasi musim hujan yang diprediksi berlangsung pada Oktober hingga Januari.

"Kami sudah memantau langsung ke lapangan, memastikan kegiatan Dinas PUPR sudah berjalan dengan sangat baik," ujar Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, Minggu (28/9/2025).

Adi mengaku beberapa hari lalu meninjau langsung pengerukan di Tukad Mati. Ia menekankan normalisasi harus segera dilakukan untuk mencegah potensi banjir, terutama di kawasan yang kerap tergenang. Saat hujan deras, air sungai berpotensi meluap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kawasan Dewi Sri, Legian, menjadi salah satu titik langganan banjir saat hujan deras. Wilayah ini termasuk yang dialiri Tukad Mati, selain kawasan Seminyak dan Kuta. Adi memastikan pengerukan bisa mengurangi pendangkalan dan sedimentasi yang selama ini menghambat aliran air.

ADVERTISEMENT

"Dengan pengerukan ini, diharapkan aliran air di sungai-sungai akan lancar dan tidak ada lagi sampah yang menyumbat. Ini tidak mungkin bisa dilakukan pemerintah saja, butuh dukungan konkret dari masyarakat dengan tidak membuang sampah ke sungai," tegasnya.

Normalisasi aliran Tukad Mati di Legian, Kecamatan Kuta, antisipasi luapan akibat hujan deras.Normalisasi aliran Tukad Mati di Legian, Kecamatan Kuta, antisipasi luapan akibat hujan deras. Foto: dok. Pemkab Badung

Dari pantauannya, Adi melihat kondisi sungai mulai lebih rapi dibandingkan sebelumnya. Ia optimistis langkah-langkah yang dilakukan secara berkala dan terencana bisa menekan risiko banjir.

"Harapannya dampak banjir bisa diminimalisir. Kalau pun ada hujan, setidaknya tidak terjadi apa-apa lagi di Badung ini," kata Adi Arnawa.

Mantan Sekda Badung ini menginstruksikan Dinas PUPR Badung agar tidak hanya fokus membersihkan sungai, tetapi juga memikirkan penataan. Ia mendorong penghijauan dengan menanam pepohonan di bantaran sungai.

"Mudah-mudahan nanti dengan kondisi seperti ini, sungai kita justru bisa menjadi destinasi wisata, di samping tempat rekreasi seperti memancing," harapnya.

Normalisasi Tukad Mati terakhir dilakukan Pemkab Badung pada 2023. Kali ini, Dinas PUPR Badung berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida untuk mengeksekusi pekerjaan akibat sedimentasi tebal pasca banjir, ditambah banyaknya sampah.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads