Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa merespons rencana pembangunan rumah susun (rusun) elite untuk warga di Denpasar, Bali. Rencana ini dilontarkan oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) saat mengunjungi Denpasar beberapa waktu lalu.
"Bukan bos saya, saya nggak perlu diarahkan oleh dia," ujar Purbaya mengomentari rencana Ara tersebut saat ditemui di sela-sela peresmian Balai Diklat Keuangan Denpasar, Jumat (5/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Purbaya menyebut sudah ada pembicaraan terkait rencana Ara tersebut. Namun, dia menegaskan akan memprioritaskan kebutuhan internal Kemenkeu terlebih dahulu.
"Ada perbicaraan seperti itu. Tapi saya pikir kami lihat Kementerian Keuangan masih butuh apa nggak? Kalau masih ada pegawai Kementerian Keuangan yang masih belum dapat tempat tinggal di sini, sebagian untuk pegawai Kementerian Keuangan dulu. Nanti kami lihat seperti apa ke depannya," imbuhnya.
Sebelumnya, Ara mengungkapkan rencananya membangun rusun elite untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di sisa lahan rusun Kemenkeu di Denpasar. Ara meminta jajarannya untuk mengajukan proposal pembangunan rusun tersebut kepada Menkeu Purbaya.
Ara menekankan rusun yang akan dibangun bukan diperuntukkan bagi aparatur sipil negara (ASN), tetapi untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang bekerja di sekitar kawasan Renon. Menurutnya, Kementerian PKP memiliki anggaran untuk merealisasikan rusun di kawasan elite tersebut.
"Ini kan daerah elite, buat lah sekali-sekali rakyat ada di daerah elite. Wong cilik itu kan kita kasih tempat yang elite supaya kita urus," ucap Ara saat mengunjungi rusun Kemenkeu di Denpasar, 24 November lalu.
Ara menuturkan pembangunan rusun elite untuk MBR itu sebagai salah satu upaya mengatasi kemacetan, polusi, dan biaya hidup tinggi di Denpasar. Ia mengaku sudah menyiapkan skema dan kriteria bagi masyarakat yang berhak menghuni rusun tersebut.
"Nanti penghuninya yang MBR, tapi yang kerja dekat sini, supaya nggak usah pakai mobil atau motor, jalan aja. Jadi untuk menghindari kemacetan konsepnya membuat mereka tinggal dekat dengan pekerjaan, jadi rumah dan pekerjaan dekat," imbuhnya.
Simak Video "Video Purbaya Ingatkan Danantara Jangan Macam-macam soal Praktik Nakal"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)











































