Badung Targetkan 6,3 Juta Wisatawan pada 2026

Badung Targetkan 6,3 Juta Wisatawan pada 2026

Agus Eka Purna Negara - detikBali
Jumat, 28 Nov 2025 21:58 WIB
Turis asing berjemur dan menikmati deburan ombak Pantai Batu Bolong di Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung, beberapa waktu lalu. (Agus Eka)
Turis asing berjemur dan menikmati deburan ombak Pantai Batu Bolong di Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung, (Agus Eka/detikBali)
Badung -

Dinas Pariwisata (Dispar) Badung menargetkan 6,3 juta kunjungan wisatawan pada 2026. Target dalam Rencana Strategis (Renstra) ini dipasang setelah angka kunjungan wisata yang sudah melampaui capaian sebelum pandemi COVID-19.

"Di bulan Oktober, angka kunjungan kita itu ada di 6 juta sekian. Ini cukup menarik karena pada saat sebelum pandemi pun, angka kunjungan itu hanya di angka 5 juta," kata Kepala Dinas Pariwisata Badung, I Nyoman Rudiartha, saat dihubungi, Jumat (28/11/2025).

Peningkatan jumlah wisatawan juga membawa tantangan soal pengawasan perilaku dan pelanggaran izin tinggal. Dinas Pariwisata akan memperkuat kolaborasi dengan berbagai instansi dalam menjaga kualitas pariwisata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengajak seluruh komponen yang kami biasa sebut kolaborasi pentahelix ini, untuk bisa berperan aktif menjaga pariwisata kita. Banyak pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh wisatawan sudah diberikan sanksi, sudah dideportasi, itu banyak sekali memang," jelas Rudiartha.

ADVERTISEMENT

Untuk mengejar target 6,3 juta kunjungan, Badung fokus pada perbaikan infrastruktur, penanganan sampah, dan pembenahan destinasi. Pengembangan desa wisata menjadi salah satu prioritas untuk meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis inklusivitas.

"Kalau kita bicara elaborasi, biasa kami melakukan dengan di sektor pertanian karena salah satu ini adalah visi Pak Bupati juga. Bagaimana memadukan pertanian itu dengan sektor pariwisata," ujar Rudiartha.

Pemanfaatan jaringan irigasi seperti Jaringan Irigasi Usaha Tani (Jut) dan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (Jitut) dilakukan untuk atraksi wisata, seperti cycling, trekking, dan jogging.

Selain edutourism pertanian, desa wisata menawarkan atraksi cooking class hingga wellness tourism. Contohnya di Desa Carangsari, Kecamatan Petang, yang menyediakan paket aktivitas kesehatan dari pagi hingga malam.

"Di Carangsari itu ada kerja sama dengan salah satu universitas, Fakultas Kedokteran, untuk keterlibatan dalam kegiatan wellness tourism. Tamu itu membeli paket wellness itu dari mereka bangun pagi sampai mereka tidur lagi," papar mantan Camat Kuta ini.

Badung kini memiliki 18 desa wisata. Terbaru adalah Desa Wisata Sulangai yang ditetapkan pada 2025 bersamaan dengan penetapan DTW Waterfall Guadong sebagai daya tarik wisata besar. Pemerintah berharap keberlanjutan desa wisata didukung masyarakat sebagai pelaku utama pariwisata.

"Dari pemerintah bisa saja berharap desa wisata ini berjalan dengan baik, tetapi kalau dari kami dari segi pemerintah itu sendiri, kita berharap ada dukungan daripada masyarakat. Sehingga betul-betul sektor ini menjadi sektor andalan," pungkas Rudiartha.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads