Ular king cobra tengah merajalela di Tabanan, Bali. Kali ini, warga menemukan sarang king cobra di Banjar Payangan Greseh, Kecamatan Marga, pada Sabtu (15/11/2025). Induk king cobra itu ditemukan saat seorang warga hendak mencari bambu.
Ketua Yayasan Reptil Asih Tabanan, Ni Putu Astridayanty, mengatakan ular tersebut ditemukan sedang berada di sarangnya di rerimbunan pohon bambu.
"Kami dapat laporan saat warga hendak mencari bambu untuk keperluan penjor persiapan Galungan dan Kuningan," ujar Astrid saat dikonfirmasi Minggu (16/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih Panjang Dibanding Temuan Sebelumnya
King cobra yang ditemukan kali ini berukuran lebih panjang dibanding temuan sebelumnya, yakni 3 meter. Ular yang ditemukan sebelumnya berukuran 2,5 meter. Saat diamankan, king cobra itu sedang mengerami 43 telur. Setelah diamankan, ular kemudian dipindahkan ke penangkaran.
"Ular dan telurnya kami amankan di penangkaran Reptil Asih Tabanan," imbuh Astrid.
Menurut Astrid, induk betina king cobra biasanya akan puasa selama kurang lebih tiga bulan saat menjaga sarang serta telurnya. Kemudian, jika telur akan menetas, induk king kobra akan berkelana mencari makanan.
"Selama menjaga telur, indukan biasanya puasa makan selama tiga bulan dengan hanya minum air saja," beber Astrid.
King Cobra Merajalela di Bali Barat
Ular jenis ini memang sedang merajalela di Bali barat, khususnya di Kecamatan Penebel dan sekitarnya. Populasi king kobra makin masif dipengaruhi faktor pemangsa alami, seperti biawak, kucing hutan, burung hantu, dan sebagainya, menurun akibat perburuan liar.
Sebelumnya, seekor induk king cobra dievakuasi dari sarangnya di sebuah lahan yang dipenuhi pohon bambu di Dusun Tingkih Kerep, Desa Tengkudak, Kecamatan Penebel, Tabanan, Jumat (7/11/2025). Aksi pawang ular yang menangkap ular dengan high venom atau berbisa tinggi itu viral di media sosial (medsos).
Pawang tersebut bernama Dek Ray alias Ray Cobra dari Yayasan Reptil Asih Tabanan. Dalam rekaman video yang dilihat detikBali, tampak Ray merebahkan diri sembari memegang ekor ular. Dari arah berlawanan, terlihat ular mengangkat kepalanya tinggi-tinggi dengan posisi siap menyerang. Namun, Ray tetap tenang.
Induk ular yang dievakuasi memiliki panjang 2,51 meter. Tak cuma induknya, tim Yayasan Reptil Asih juga menemukan 45 butir telur di sarangnya. Ular dan telurnya itu dievakuasi atas laporan warga.
Ketua Yayasan Reptil Asih Tabanan Ni Putu Astridayanty mengungkapkan induk ular dan telurnya itu dibawa ke penangkaran. Menurutnya, kemunculan ular king cobra belakangan marak dilaporkan di wilayah Tabanan, Bali. Musababnya, predator alami ular yang memiliki nama ilmiah Ophiophagus hannah itu kian berkurang di alam liar.
Beberapa hewan predator alami king cobra dan telurnya, antara lain biawak, burung hantu, elang, kucing hutan, hingga burung sawan hujan. Lantaran pemangsanya berkurang, king cobra kini merajalela di Jembrana dan Tabanan.
"Ular king cobra memang merajalela di Bali barat, terutama di Jembrana dan Tabanan. Faktornya karena pemangsa alami mereka kini mulai berkurang," kata Astrid saat dikonfirmasi detikBali, Minggu (9/11/2025).
Selain karena faktor kerusakan alam, perburuan liar juga memengaruhi pemangsa alami king cobra semakin berkurang. "Pemburu sekarang sudah banyak bahkan tidak tahu yang mereka buru itu adalah pemangsa alaminya king cobra," imbuh Astrid.
Simak Video "Video: Si Jago Merah Lalap Pabrik Styrofoam di Tabanan Bali "
[Gambas:Video 20detik]
(hsa/nor)











































