Taman Hujan, Inovasi Konservasi Air di SDN Besan Klungkung

Ni Komang Ayu Leona Wirawan - detikBali
Jumat, 31 Okt 2025 08:00 WIB
Foto: Caption: Rangkaian inovasi taman hujan yang dipresentasikan oleh Osila, guru matematika SD Negeri Besan (30/10/2025). (Ni Komang Ayu Leona Wirawan)
Gianyar -

Dengan kondisi sungai di Desa Besan yang rutin mengering sejak 2012 silam, SD Negeri Besan menghadirkan solusi untuk wilayah sekolahnya. Inovasi konservasi air itu dinamai Taman Hujan dan berlokasi di halaman SD Negeri Besan.

Proyek tersebut dikerjakan pada 2024 dengan kolaborasi bersama IDEP Foundation, sebuah organisasi independen yang bergerak di bidang permakultur, kesiapsiagaan bencana maupun ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan.

"Inovasi yang dikerjakan SD Negeri Besan bagian dari program Bali Water Protection atau konservasi air di mana kita tahu sama-sama kondisi air di Bali sedang tidak baik-baik saja. Untuk itu, banyak langkah yang digalakkan untuk mengembalikan air di Bali. Kolaborasinya menjangkau ke pemerintahan dan sekolah-sekolah," ujar Staf Media dan Komunikasi IDEP Foundation, Lutfia Nurul, dijumpai detikBali di SD Negeri Besan, Kamis (30/10/2025).

Osila, guru matematika kelas 6 yang menjadi pencetus ide sekaligus penanggung jawab proyek menjelaskan bahwa proyek Taman Hujan tersebut bukan benar-benar baru. Dia terinspirasi dari penelitian Universitas Gadjah Mada (UGM) yang melakukan proyek serupa. Inovasi dari SD Negeri Besan terletak pada siklusnya karena menyesuaikan kondisi setempat maupun dana yang tersedia.

"Dana yang ada tersedia terbatas. IDEP membantu pendanaan senilai Rp 6 juta. Untuk itu, kami memanfaatkan kolam sekolah yang sudah. Tinggal membuat taman hujan dan instalasi sumur resapan. Saat ini, baru satu titik dulu. Kalau tersedia dana lagi, mungkin ditambah ke beberapa titik," ucap Osila.

Sembari mengelilingi proyek, Osila menerangkan bagaimana cara kerja Taman Hujan bisa menghemat air. Pertama, air hujan yang turun akan dialirkan melalui pipa menuju kolam. Air yang tertampung sudah bisa langsung dimanfaatkan untuk menyiram tanaman di sekolah. Namun, apabila airnya berlebih, akan otomatis menuju Taman Hujan.



Simak Video "Video Longsor Tutup Akses Jalan Utama Klungkung-Gianyar Bali"


(hsa/nor)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork