Ahli Urologi dari RSUP Prof Ngoerah Denpasar, I Wayan Yudiana, mengungkapkan kanker prostat menjadi penyakit terganas nomor dua di dunia setelah kanker paru. Menurutnya, kebanyakan pasien kanker prostat di Indonesia memeriksakan diri saat penyakit yang dideritanya sudah masuk stadium empat.
"Ternyata 50 persen atau bahkan lebih (pasien), kami jumpai pada saat pertama kali datang itu sudah pada stadium empat atau sudah menyebar," ujar Yudiana dalam acara Customer and Pers Gathering 2025 di RSUP Ngoerah, Denpasar, Jumat (10/10/2025).
Yudiana mengatakan fenomena yang terjadi di Indonesia itu berbeda dengan negara-negara maju maupun beberapa negara Asia lainnya. Ia menilai sebagian besar kasus kanker prostat di negara-negara lain sudah terdeteksi saat masih stadium awal.
Walhasil, penanganan pasien yang sudah berada pada stadium empat menjadi lebih kompleks. Selain membutuhkan beragam jenis pengobatan lintas disiplin ilmu, dia berujar, biaya yang dibutuhkan untuk penanganan penyakit itu juga meningkat.
"Selain itu, tidak semua pengobatan kanker prostat stadium lanjut saat ini ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Kondisi ini tentunya menurunkan angka harapan hidup pasien," imbuhnya.
Secara global, Yudiana melanjutkan, terdapat sekitar 1,5 juta kasus baru kanker prostat per tahun. Adapun, angka kematian sekitar 400 ribu kasus atau sekitar seperempat dari total penderita.
"Dari 10 orang yang terkena kanker prostat, ya kurang lebih 2-3 orang meninggal dunia," ujarnya.
Simak Video "Video Postingan Joe Biden Setelah Ramai Kabar Dirinya Idap Kanker Prostat"
(iws/iws)