Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkap sebanyak 18 dari 1.000 perempuan usia 15-19 tahun melahirkan sepanjang tahun 2024. Angka kelahiran menurut umur atau age specific fertility rate (ASFR) ini disebut lebih rendah dibandingkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 yang mencatat kelahiran remaja di angka 19,7 per 1.000 perempuan.
"Angka kelahiran remaja di Indonesia masih di kisaran 18 per 1.000 wanita," ujar Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Kemendukbangga/BKKBN, Bonivasius Prasetya Icthiarto, saat membuka acara FP2030 Asia-Pacific Focal Points/South-South Learning Workshop di Nusa Dua, Bali, Rabu (8/10/2025).
Bonivasius mengeklaim angka tersebut juga jauh lebih rendah dibanding rata-rata global. Berdasarkan data WHO, ASFR secara global pada 2024 mencapai 38,3 per 1.000.
"Sudah mulai menurun, tapi masih perlu terus kita turunkan karena remaja yang hamil dan melahirkan memiliki terlalu banyak resiko. Jadi, harus kita cegah," imbuhnya.
Bonivasius menuturkan kehamilan pada remaja memiliki sejumlah dampak negatif. Selain faktor usia yang belum matang, dia berujar, alat reproduksi remaja juga belum siap. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan bayi dalam kandungan.
Simak Video "Video: Menteri Wihaji Turun Tangan Sosialisasikan Program Cek Kesehatan Gratis"
(iws/iws)