Inovasi 'Bajra' Desa Darmasaba Badung Jadi Inspirasi Penanganan Rabies di Asia

Inovasi 'Bajra' Desa Darmasaba Badung Jadi Inspirasi Penanganan Rabies di Asia

Tim detikBali - detikBali
Rabu, 08 Okt 2025 23:30 WIB
Kepala Desa Darmasaba, Ida Bagus Surya Prabhawa Manuaba, menjadi salah satu panelis dalam Konferensi Rabies in Borneo (RIB) 2025 di Sarawak, Malaysia. (Foto: Dok. Pemkab Badung)
Kepala Desa Darmasaba, Ida Bagus Surya Prabhawa Manuaba, menjadi salah satu panelis dalam Konferensi Rabies in Borneo (RIB) 2025 di Sarawak, Malaysia. (Foto: Dok. Pemkab Badung)
Badung -

Program Bajra atau Bersama Jaga Rabies yang diinisiasi oleh Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Badung, Bali, menggema di forum internasional. Inovasi tersebut bahkan menjadi inspirasi penanganan rabies di Asia.

Kepala Desa Darmasaba, Ida Bagus Surya Prabhawa Manuaba, dipercaya sebagai salah satu panelis dalam Konferensi Rabies in Borneo (RIB) 2025. Pertemuan ini digelar di Borneo Convention Centre Kuching (BCCK), Sarawak, Malaysia, pada 30 September hingga 1 Oktober 2025.

Surya Prabhawa menjelaskan kunci keberhasilan eliminasi rabies di tingkat desa terletak pada tiga hal utama. Mulai dari vaksinasi anjing secara konsisten, edukasi warga secara berkelanjutan, dan respons cepat berbasis data saat terjadi kasus gigitan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan kolaborasi, vaksinasi, dan edukasi yang berjalan seiring, desa dapat menjadi benteng pertama dalam upaya eliminasi rabies," ujar Surya Prabhawa dalam keterangan tertulis, Rabu (8/10/2025).

ADVERTISEMENT

Forum ini menjadi ajang strategis bagi para pemangku kepentingan untuk bertukar pengetahuan tentang penanganan rabies. Selain itu, mereka juga dapat belajar memperkuat strategi vaksinasi dan memperluas edukasi publik target Asia Bebas Rabies 2030.

Dalam pertemuan tersebut, Surya Prabhawa membeberkan inovasi Bajra yang mengintegrasikan pelaporan cepat masyarakat, edukasi berkelanjutan melalui kegiatan seperti yang dilaksanakan Sahabat Anti Rabies (Friends Against Rabies) Indonesia.

"Melalui Bajra, Desa Darmasaba menunjukkan bahwa pendekatan berbasis komunitas dapat memperkuat sistem kesiapsiagaan kesehatan serta menjadi inspirasi bagi daerah lain di Borneo maupun Asia Tenggara dalam mewujudkan masyarakat yang bebas rabies," imbuhnya.

Penanganan rabies di desa itu juga melibatkan koordinasi lintas sektor antara kesehatan hewan, manusia, dan pemerintahan desa. Selain itu, program tersebut juga didukung Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa melalui Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian dan Pangan Badung (Diperpa).

Partisipasi Desa Darmasaba dalam forum internasional ini merupakan kelanjutan dari program Tisira atau Tim Siaga Rabies yang sebelumnya didukung oleh Australia-Indonesia Health Security Partnership (AIHSP). Adapun, program Bajra menjadi inisiatif lokal secara mandiri yang dibiayai dari APBDes.

Sebagai informasi, Konferensi RIB 2025 diikuti lebih dari 400 delegasi dari berbagai negara di Asia dan dunia. Pertemuan ini mengusung tema 'Rabies-Free Borneo: Uniting People, Animals, and Communities - Collaborate, Vaccinate, Educate'.

Acara dibuka oleh CEO Place Borneo dan Conference Convenor, Mona Abdul Manap. Selama dua hari pelaksanaannya, peserta mengikuti berbagai sesi seperti Plenary Session bersama WHO, sesi teknis lintas sektor, hingga side event dari World Organisation for Animal Health (WOAH) mengenai kolaborasi lintas-batas antara Sarawak, Sabah, Kalimantan, dan Brunei.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads