Poltekkes Kemenkes Denpasar meluncurkan program transformasi pendidikan melalui pengelolaan kelas internasional yang adaptif di era global. Program ini digagas Direktur Poltekkes Kemenkes Denpasar, Sri Rahayu, untuk menjawab kesenjangan kualitas lulusan tenaga kesehatan Indonesia dengan kompetensi global.
Melalui proyek perubahan berjudul "Strategi Transformasi Pendidikan Poltekkes Kemenkes Denpasar Melalui Pengelolaan Kelas Internasional yang Adaptif di Era Global", Sri Rahayu menargetkan lulusan Poltekkes mampu bersaing cara global.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kegiatan diseminasi dan launching bukan hanyalah seremoni, tetapi juga merupakan sosialisasi dan deklarasi komitmen dari civitas akademika Poltekkes Kemenkes Denpasar untuk memulai transformasi Kelas Internasional, juga untuk meminta dukungan dari seluruh stakeholder yang diundang. Agar nantinya mencapai Kelas Internasional, Excellent in Healthcare, Beyond Borders," kata Sri Rahayu melalui siaran pers.
Program ini dibagi dalam tiga tahap. Pertama, jangka pendek (Agustus-Oktober 2025) dengan fokus menyiapkan sumber daya dan menyusun draf kurikulum keperawatan berstandar global. Kedua, jangka menengah (November 2025-Oktober 2026) dengan memfinalisasi kurikulum, mengembangkan kompetensi dosen, dan menerapkan uji coba pada mahasiswa baru. Ketiga, jangka panjang (November 2026-2028) dengan integrasi penuh dengan fasilitas kesehatan internasional untuk praktik klinik, serta pemantauan dan evaluasi berkelanjutan.
Puncak tahap awal ditandai dengan acara Diseminasi dan Launching Hasil Proyek Perubahan yang digelar pada Senin (29/9/2025) secara daring. Kegiatan dibuka Direktur Penyediaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kemenkes RI, Anna Kurniati, yang mengapresiasi langkah Poltekkes Denpasar. Anna berharap model ini bisa diterapkan di seluruh Poltekkes se-Indonesia. Anna juga mengatakan bahwa nantinya pedoman dan transformasi ini dapat diterapkan di seluruh Poltekkes Kemenkes se-Indonesia.
Acara turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kepala BP3MI Bali, Direktur rumah sakit nasional dan internasional, Ketua APKESI, mitra luar negeri seperti Bali Japanic dan Fuji Academy, hingga perwakilan Poltekkes Kemenkes se-Indonesia.
Dalam implementasi jangka pendek, sejumlah output telah dihasilkan, antara lain draf kurikulum kelas internasional, laporan perubahan kurikulum, pedoman infrastruktur dan SDM, serta pedoman kerja sama pelaksanaan kelas internasional. Seluruhnya dipaparkan oleh tim efektif proyek perubahan yaitu oleh para Wakil Direktur Poltekkes Kemenkes Denpasar.
(nor/nor)