Operasi pencarian terhadap tiga warga yang terseret banjir di Permata Residence, Desa Mengwitani, Badung, Bali, dihentikan. Keluarga korban berharap mukjizat agar ketiganya bisa ditemukan.
Suasana pilu masih menyelimuti Ruth Deidree Marie Korin Boelan dan adiknya, Jennifer Kyla Martha Augustine Boelan. Dua bersaudara ini tak menjadi korban karena tidak sedang di rumah saat banjir menerjang lingkungan itu beberapa waktu lalu.
"Walaupun masa pencarian sudah berakhir, saya masih berharap dalam masa pemantauan ini orang tua kami dan adik kami bisa ditemukan dalam keadaan apa pun," ucap Ruth, anak pertama korban, dengan suara bergetar, Kamis (18/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya harapkan ditemukan, supaya kami bisa memberikan penghormatan yang terbaik kepada keluarga kami," imbuh Ruth.
Korban banjir yang belum ditemukan tersebut adalah orang tua Ruth, yakni Rio Hadnar Roelan (56) dan Rewi Ratnawati Soenarjo (55). Kemudian, adik Ruth bernama Riviere Timothy George Wicaksono Roelan (23).
Jennifer, si bungsu di keluarga itu menyerahkan sepenuhnya keadaan ini. Ia terus berdoa agar mukjizat itu datang.
"Kami memberikan doa supaya orang tua kami tenang di sana. Kalau memang ada mukjizat, kami bisa bertemu dengan orang tua kami dan adik kami," tutur Ruth.
Selain menghanyutkan keluarga mereka, banjir hebat beberapa waktu lalu juga membuat rumah Ruth hancur. Untuk sementara waktu, Ruth bersama Jennifer akan tinggal di tempat lain di Kerambitan, Tabanan.
"Sedih, karena di sini banyak kenangan bersama orang tua, bersama keluarga," ujar Jennifer.
"Saya sudah punya rumah di Kerambitan, mungkin adik saya akan tinggal dengan saya di Kerambitan," jelas Ruth, menguatkan hati adiknya.
![]() |
Pencarian Dihentikan
Operasi pencarian terhadap tiga warga yang terseret arus banjir di Permata Residence, Jalan Bukit Tinggi, Desa Mengwitani, Badung, Bali, dihentikan. Meski demikian, tim SAR tetap memantau dan siap memberi bantuan evakuasi jika tanda-tanda keberadaan korban dideteksi.
"Sesuai dengan Undang-Undang 29 Tahun 2014, penyelenggaraan operasi SAR yang kami laksanakan, ada penghentian, ada penutupan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) I Nyoman Sidakarya di lokasi kejadian, Kamis sore.
Sidakarya menjelaskan tim SAR gabungan sudah melakukan pencarian selama tujuh hari, sejak 12-18 September 2025. Adapun ketiga korban, yakni Rio Hadnar Roelan, Rewi Ratnawati Soenarjo, dan Riviere Timothy George Wicaksono Roelan dinyatakan hilang.
Korban dilaporkan hilang seusai tragedi banjir menerjang perumahan itu pada Rabu (10/9/2025) dini hari. Sementara itu, tim gabungan melakukan operasi sepanjang aliran sungai sepanjang 13 kilometer dari lokasi kejadian.
"Sampai saat ini, hari terakhir ini, jarak dari lokasi sampai akhir radius kurang lebih 13 kilometer," imbuhnya.
Selama tujuh hari pencarian itu, tim SAR menghadapi sejumlah kendala. Mulai dari tumpukan sampah yang tebal, kondisi sungai yang dangkal, hingga hujan lebat beberapa hari di lokasi.
Hingga hari terakhir pencarian, nasib ketiga korban yang terseret arus banjir masih belum diketahui. Sidakarya memastikan penghentian operasi ini juga disepakati pihak keluarga.
"Tim SAR akan tetap melakukan pemantauan. Jika di kemudian hari ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, operasi akan dibuka kembali untuk membantu proses evakuasi," pungkas Sidakarya.
Simak Video "Video: Nana Mirdad dan Andrew White Terjun Langsung Bantu Korban Banjir Bali"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)