Angin Segar Pembangunan Infrastruktur Bali Tahun Depan

Angin Segar Pembangunan Infrastruktur Bali Tahun Depan

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Kamis, 14 Agu 2025 16:00 WIB
Gubernur Bali Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta dan pimpinan DPRD Bali pada rapat paripurna DPRD Bali di Kantor Gubernur Bali, Kamis (14/8/2025)
Gubernur Bali Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta dan pimpinan DPRD Bali pada rapat paripurna DPRD Bali di Kantor Gubernur Bali, Kamis (14/8/2025) (Foto: Rizky Setyo Samudero)
Denpasar -

Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan pemerintah pusat mulai memberikan perhatian terhadap infrastruktur di Bali pada 2026. Hal itu menjadi angin segar bagi Bali yang menjadi tulang punggung wisata Indonesia.

Hal itu dia sampaikan dalam pidatonya pada rapat paripurna DPRD Bali memperingati Hari Jadi Provinsi Bali di Kantor Gubernur Bali, Kamis (14/8/2025).

"Kan kita nggak minta Bali menjadi wisata terkenal di dunia, begitu rezekinya. Karena itu harus menjadi perhatian juga bagi pemerintah pusat, hal yang wajar aja, nggak ada yang di luar kewajaran," kata Koster dalam pidatonya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koster menceritakan ketika dirinya diminta Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk menjadi pemateri bimbingan teknis (bimtek) fraksi PDI perjuangan DPR-DPRD di Bali beberapa waktu lalu.

Ia memaparkan jika infrastruktur Bali tertinggal jauh dari provinsi lain. Padahal, Bali menyumbang 44 persen devisa pariwisata nasional.

ADVERTISEMENT

"Maka besoknya langsung ketua komisi V DPR RI mengumpulkan semua kepala balainya agar mulai tahun 2026 mulai memberikan perhatian khusus untuk pembangunan infrastruktur di Bali," terang dia.

Koster juga membeberkan kontribusi wisatawan mancanegara terhadap pariwisata Bali sangat tinggi. Tercatat kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia terbanyak ada di Bali yaitu sebesar 46 persen.

Sehingga, Koster menghitung Bali menyumbang sebesar Rp 107 triliun dari Rp 234 triliun devisa pariwisata Indonesia.

"Jadi bali yang kecil ini wilayahnya ternyata memiliki kontribusi besar terhadap devisa Indonesia dari sektor pariwisata, 44 persen," ungkap Gubernur asal Buleleng itu.

Koster menuturkan jika infrastruktur Bali baik dan tidak tertinggal akan berdampak pada perekonomian Bali yang seimbang dan tidak bergantung pada pariwisata saja.

"Oleh karena itu ke depan harus dilakukan transformasi untuk menata struktur dan fundamental perekonomian Bali agar menjadi lebih seimbang antara pariwisata dengan sektor bukan pariwisata," tandas Koster.




(mud/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads