Pemkab Buleleng Siapkan Beasiswa Peningkatan Kompetensi Dokter dan Perawat

Pemkab Buleleng Siapkan Beasiswa Peningkatan Kompetensi Dokter dan Perawat

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Minggu, 10 Agu 2025 18:33 WIB
Musyawarah Cabang (Muscab) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Buleleng Tahun 2025 di Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Minggu (10/8/2025). (Prokom Buleleng)
Foto: Musyawarah Cabang (Muscab) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Buleleng Tahun 2025 di Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Minggu (10/8/2025). (Prokom Buleleng)
Buleleng -

Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra berencana memberikan beasiswa untuk meningkatkan kompetensi dokter dan perawat. Pemberian beasiswa ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Buleleng untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang semakin prima.

Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Musyawarah Cabang (Muscab) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Buleleng Tahun 2025 di Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Minggu (10/8/2025). Dalam forum tersebut, Sutjidra memaparkan rencana pemberian beasiswa bagi dokter, perawat, dan calon mahasiswa kedokteran, termasuk kerja sama dengan universitas di luar negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sambutannya, Sutjidra menyampaikan bahwa IDI memiliki peran strategis sebagai pemersatu, pembina, dan pemberdaya dokter. Ia berharap IDI Buleleng tetap solid dan profesional dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan, termasuk beradaptasi dengan tantangan digitalisasi dan perubahan regulasi kesehatan.

Lebih lanjut, bupati yang juga seorang dokter ini menekankan komitmen Pemkab Buleleng dalam meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan. Ia mengungkapkan pemerintah daerah tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah universitas di luar negeri, seperti dari Shanghai, China, dan India, yang menawarkan program pendidikan lanjutan bagi dokter spesialis, dokter umum, hingga perawat.

ADVERTISEMENT

"Dari China, ada 20 kuota beasiswa subspesialis selama dua tahun, lengkap dengan asrama dan biaya hidup. Sementara dari India, programnya tanpa batas kuota, bahkan tersedia pendidikan kedokteran enam tahun bagi lulusan SMA," ungkapnya.

Selain pembiayaan dari pihak pemberi beasiswa, Pemkab Buleleng juga mempertimbangkan kompensasi bagi peserta yang meninggalkan keluarga selama studi.

"Kami ingin memastikan dalam meninggalkan zona nyaman untuk meningkatkan kompetensi, para dokter tidak khawatir dengan keluarga yang ditinggalkan. Kami memikirkan juga kompensasi yang wajar bagi yang nanti mau menempuh pendidikan lanjutan," tambahnya.

Sutjidra juga menyampaikan adanya rencana kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Airlangga. Perguruan tinggi tersebut bersedia menyediakan slot beasiswa S1 Kedokteran tanpa tes. Syaratnya hanya penerima beasiswa bersedia kembali ke Buleleng setelah menempuh pendidikan dokter.

"Beasiswa ini diprioritaskan bagi saudara-saudara kita dari keluarga kurang mampu. Targetnya minimal satu desa memiliki satu sarjana. Semua biaya akan ditanggung penuh, dan setelah lulus mereka wajib kembali mengabdi di Buleleng," ujarnya

Menutup sambutannya, Sutjidra memberikan apresiasi kepada pengurus IDI Buleleng atas kemitraan dengan pemerintah daerah selama ini. Ia berharap kepengurusan baru dapat bekerja dengan dedikasi dan profesionalisme tinggi demi pelayanan kesehatan yang prima untuk masyarakat Buleleng.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads