Angka Lakalantas di Jembrana Melonjak, Sebulan 5 Orang Meninggal Dunia

Angka Lakalantas di Jembrana Melonjak, Sebulan 5 Orang Meninggal Dunia

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Jumat, 08 Agu 2025 07:30 WIB
Kasatlantas Polres Jembrana, Iptu Aldri Setiawan, saat melaksanakan kegiatan ramah tamah bersama awak media di Kebun Raya Jagatnatha Jembrana, Kamis (7/8/2025).
Foto: Kasatlantas Polres Jembrana, Iptu Aldri Setiawan, saat melaksanakan kegiatan ramah tamah bersama awak media di Kebun Raya Jagatnatha Jembrana, Kamis (7/8/2025). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Jembrana -

Dalam dua bulan terakhir, tercatat sebanyak 43 kasus kecelakaan terjadi dari Juni hingga Juli 2025 di Kabupaten Jembrana dengan dominasi terjadi kecelakaan di Jalan Denpasar-Gilimanuk. Bahkan dalam sebulan terakhir, lima orang meninggal dunia.

Kasatlantas Polres Jembrana, Iptu Aldri Setiawan, mengungkapkan peningkatan ini dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya perbaikan jalan jebol di depan Pasar Bajera dan padatnya lalu lintas akibat antrean di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kecelakaan lalu lintas di Jembrana memang banyak. Itu berawal dari kejadian jalan jebol di depan Pasar Bajera, kemudian juga ditambah imbas dari kejadian di Ketapang," ungkap Aldri saat dikonfirmasi detikBali, Kamis (7/8/2025).

Meskipun demikian, Aldri menambahkan kemacetan parah di Pelabuhan Gilimanuk berhasil diatasi dengan cepat untuk mencegah kondisi yang lebih buruk. Total kerugian mater akibat puluhan kecelakaan ini mencapai Rp 200 juta.

ADVERTISEMENT

Aldri menyebut, Kecamatan Mendoyo menjadi wilayah dengan kasus kecelakaan tertinggi, yaitu 11 kasus, yang mengakibatkan 3 orang meninggal dan 19 orang luka ringan.

Mayoritas korban kecelakaan adalah masyarakat yang berusia 16-30 tahun. Mirisnya, sebanyak 25 orang di antaranya tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

"Kendaraan yang paling sering terlibat adalah sepeda motor, mencapai 55 unit, dengan jenis tabrakan depan-samping yang mendominasi. Dominasi di jalan nasional (Denpasar-Gilimanuk)," terang Aldri.

Untuk menekan angka kecelakaan, Satlantas Polres Jembrana akan mengintensifkan tilang manual di beberapa titik rawan. Kebijakan ini juga akan didukung dengan penggunaan sistem tilang elektronik (ETLE) yang sudah tersedia. Aldri juga menyoroti peran orang tua yang penting dalam memberikan pemahaman keselamatan berkendara kepada anak-anak.

"Banyak anak-anak sekolah yang masih di bawah umur sudah mengendarai sepeda motor. Ini yang sangat kami khawatirkan, seharusnya ini menjadi peran penting orang tua di rumah untuk memberikan pemahaman terhadap anaknya. Di sinilah kami mulai mengintensifkan tilang manual karena Korlantas juga sudah membolehkan," jelas Aldri.

Selain itu, pihaknya juga akan menertibkan parkir liar, terutama truk besar, kendaraan pengangkut logistik, dan bus yang kerap melanggar marka jalan. Langkah ini diambil untuk mencegah potensi kecelakaan yang lebih tinggi akibat kendaraan yang parkir sembarangan.

"Kami akan tilang dengan harapan efek jera bagi pelanggar. Selain pelanggar lalu lintas, juga truk yang parkir tidak pada tempatnya," tandas Aldri.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads