Militer Israel menembakkan rudal berisi paku untuk membunuh warga Gaza, Palestina. Sedikitnya 41 warga Palestina telah terbunuh di seluruh Gaza dalam serangan Israel tersebut.
Dilansir dari detikNews, sumber-sumber medis mengatakan tim kesehatan kewalahan menangani korban yang terluka setiap hari. Hal itu memaksa para dokter untuk mengambil keputusan menentukan siapa yang harus dirawat terlebih dahulu.
Dalam pembunuhan terbaru pada Jumat (18/7/2025), tiga orang tewas dalam serangan Israel di lingkungan Tuffah di timur Kota Gaza. Lima orang juga tewas dalam serangan udara Israel di Jabalia an-Nazla, di utara Gaza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, serangan Israel menghantam tenda-tenda yang menampung para pengungsi Palestina di al-Mawasi, Gaza selatan. Lokasi tersebut sebelumnya ditetapkan sebagai 'zona aman'. Hal ini memicu kebakaran besar dan menewaskan sedikitnya lima orang, termasuk bayi.
Akibatnya, Al-Mawasi telah menjadi sasaran serangan Israel yang mematikan. Jumlah korban tewas juga termasuk 10 orang yang sedang mencari bantuan.
Koresponden Al Jazeera, Hani Mahmoud, melsporkan para korban luka dipindahkan ke Rumah Sakit Nasser. Beberapa di antara mereka menunjukkan luka-luka yang sesuai dengan serangan drone.
"Rudal drone penuh dengan paku, logam dan pecahan peluru yang meledak dengan kecepatan tinggi, menyebabkan pendarahan internal. Serangan-serangan ini sedang meningkat dan menargetkan orang-orang yang sedang berada di kerumunan besar, di pasar atau ketika sedang mengantri air," kata Mahmoud.
"Sementara Israel mengklaim menggunakan senjata canggih, ketika kita melihat di lapangan, kita melihat jumlah korban yang bertolak belakang dengan apa yang dikatakan Israel," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini!
(iws/iws)