Warga setempat, Ketut Tirta, mengatakan jalan di Lingkungan Padang Keling belum pernah mendapat perbaikan sejak 1990. Karena masih berupa tanah, jalan menjadi becek ketika terjadi hujan sehingga susah untuk dilewati pengendara.
"Dari tahun 1990 jalan ini tak pernah tersentuh pembenahan. Dasarnya ya tanah, becek jika hujan, berdebu jika kemarau," ujar Tirta, Senin (14/7/2025).
Mewakili warga lain, Tirta berterima kasih kepada pemerintah karena telah memperbaiki jalan tersebut. Saat ini, jalan sudah diaspal sehingga memudahkan aktivitas masyarakat.
"Yang dahulunya tanah sekarang sudah ditingkatkan dan diaspal. Ini perubahan yang sangat berarti bagi kami," jelas Tirta.
Pengaspalan jalan di Lingkungan Padang Keling menghabiskan dana sebesar Rp 1,4 miliar dan rampung dalam 120 hari kalender. Tak hanya mengaspal, proyek itu juga menyertakan pembuatan galian untuk selokan.
Wakil Bupati (Wabup) Buleleng, Gede Supriatna, telah meninjau hasil akhir pengerjaan proyek pengaspalan jalan dan pembuatan selokan di Lingkungan Padang Keling. Supriatna juga berdialog dengan Lurah Banyuning; Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang (PUTR) Buleleng; serta sejumlah warga dalam peninjauan itu.
Supriatna di hadapan masyarakat menegaskan peningkatan infrastruktur dasar seperti jalan adalah kewajiban pemerintah. Namun, ia juga mengajak semua komponen masyarakat untuk berkolaborasi.
"Pemerintah sudah berusaha memenuhi kewajiban. Kini, mari kita jaga bersama hasilnya," ajak Supriatna.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Buleleng itu menekankan pentingnya peran aktif warga, terutama dalam menjaga kelancaran saluran air di sekitar sawah.
"Jika ada yang mampet, segera dibersihkan. Air yang tergenang atau meluap bisa merusak jalan lebih cepat," jelas Supriatna.
(hsa/hsa)