Universitas Harvard Lawan Donald Trump, Kini Ajukan Gugatan

Universitas Harvard Lawan Donald Trump, Kini Ajukan Gugatan

Rita Uli Hutapea - detikBali
Selasa, 22 Apr 2025 15:28 WIB
Cambridge, MA - May 23: Interim president of Harvard University Alan Garber addresses the crowd during the 373rd Commencement at Harvard University. (Photo by Craig F. Walker/The Boston Globe via Getty Images)
Foto: Presiden Harvard University Alan Garber. (Boston Globe via Getty Images/Boston Globe).
Bali -

Perseteruan Universitas Harvard dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus berlanjut. Kini, Harvard melakukan perlawanan dengan menggugat pemerintahan Trump.

Sebelumnya, Trump telah membekukan dana hibah federal sebesar US$ 2,3 miliar untuk Harvard. Pembekuan ini dilakukan setelah perguruan tinggi tertua di AS itu menolak sejumlah permintaan pemerintahan Trump.

Dilansir kantor berita AFP, Selasa (22/4/2025), Trump telah berusaha untuk menundukkan beberapa universitas bergengsi atas klaim bahwa mereka menoleransi anti-Semitisme di kampus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kasus ini melibatkan upaya pemerintah untuk menggunakan pemotongan dana federal sebagai daya ungkit untuk mendapatkan kendali atas pengambilan keputusan akademis di Harvard," kata pihak Harvard dalam gugatan yang diajukan di pengadilan federal Massachusetts yang juga menyebutkan beberapa lembaga lain yang menjadi sasaran Trump, dikutip dari detikNews.

"Tindakan pemerintah tidak hanya melanggar Amandemen Pertama, tetapi juga hukum dan peraturan federal," demikian bunyi gugatan yang menyebut tindakan Trump "sewenang-wenang dan tidak masuk akal."

ADVERTISEMENT

Trump dan tim Gedung Putihnya secara terbuka membenarkan kampanye mereka terhadap universitas tersebut sebagai reaksi terhadap apa yang mereka sebut sebagai "anti-Semitisme" yang tidak terkendali.

Pemerintah mengeklaim aksi-aksi protes terhadap perang Israel di Gaza yang melanda kampus-kampus AS tahun lalu, sarat dengan anti-Semitisme.

Sebelumnya, Universitas Harvard secara terbuka menolak sejumlah permintaan Kementerian Pendidikan AS untuk segera merombak sistem penerimaan mahasiswa dan melaporkan mahasiswa internasional yang 'melanggar aturan' dengan melakukan demonstrasi pro-Palestina ke pemerintah federal.

Juru bicara Gedung Putih Harrison Fields dalam sebuah pernyataan pekan lalu, mengatakan bahwa Trump sedang berusaha membuat perguruan tinggi di Amerika kembali menjadi yang terbaik di dunia dengan mengakhiri isu antisemitisme.

"Trump berusaha untuk membuat perguruan tinggi hebat lagi dengan mengakhiri antisemitisme yang tak terkendali dan memastikan uang pembayar pajak federal tidak mendanai dukungan Harvard terhadap diskriminasi rasial yang berbahaya atau kekerasan bermotif rasial," tulisnya dalam pernyataan tersebut.

Selain Harvard, pemerintahan Trump disebut-sebut telah membekukan dana hibah federal senilai ratusan juta dolar dalam untuk banyak universitas di AS. Dia mendesak lembaga-lembaga pendidikan tersebut untuk membuat perubahan kebijakan.

Artikel ini sudah tayang di detikNews, baca selengkapnya di sini.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads