Rudal Balistik Rusia Bombardir Ibu Kota Ukraina-Kantor Penyiaran Hancur

Internasional

Rudal Balistik Rusia Bombardir Ibu Kota Ukraina-Kantor Penyiaran Hancur

Rita Uli Hutapea - detikBali
Minggu, 06 Apr 2025 21:42 WIB
A Yars intercontinental ballistic missile is launched during a test from the Plesetsk cosmodrome in Northern Arkhangelsk region, Russia, in this still image taken from video released on October 29, 2024. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS Purchase Licensing Rights, opens new tab
Ilustrasi rudal balistik Rusia. (Foto: Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS Purchase Licensing Rights)
Bali -

Rusia kembali memborbardir Kyiv, ibu kota Ukraina, dengan serangan rudal balistik. Serangan itu menghancurkan sebagian gedung yang menampung kantor-kantor saluran penyiaran asing.

Serangan rudal dan drone besar-besaran di Ukraina dilancarkan Rusia pada Minggu (6/4/2025). Selain menghantam beberapa target, penyerangan itu juga menewaskan sedikitnya dua orang.

"Pada 6 April, serangan rudal balistik Rusia di Kyiv menyebabkan kerusakan signifikan pada gedung-gedung yang menampung kantor redaksi Perusahaan Penyiaran Asing Negara Ukraina," tulis saluran televisi Freedom, yang menyiarkan dalam bahasa Rusia, dikutip dari detikNews, Minggu (6/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan tersebut menyebutkan tiga lantai teratas pusat bisnis tempat saluran-saluran penyiaran asing itu juga hancur total. "Lantai-lantai bawah juga rusak parah dan sekarang tidak dapat digunakan," tulis laporan itu.

Pejabat-pejabat Kyiv sebelumnya menyebut serangan rudal tersebut telah merusak beberapa lantai pusat bisnis tersebut. Layanan darurat mengunggah gambar sebuah gedung besar dengan atap robek dan jendela pecah.

ADVERTISEMENT

Gedung itu menampung saluran televisi berbahasa asing milik negara dan media daring. Mulai dari Freedom, Dom, UATV English, The Gaze, UATV Español, UATV Arabic, dan UATV Português.

Kepala badan penyiaran negara, Yulia Bin, mengungkapkan saluran-saluran itu baru saja pindah ke gedung tersebut setelah serangan sebelumnya. Kantor mereka sebelumnya juga menjadi target serangan pada Februari lalu.

"Ini adalah serangan kedua dalam waktu kurang dari dua bulan. Fasilitas yang hancur kali ini adalah fasilitas yang baru saja kami tempati setelah serangan Februari lalu," kata Bin.

Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini!




(iws/iws)

Hide Ads