Rekomendasi Yayasan di Bali untuk Kerja Sama CSR

Ilustrasi Donasi — Foto: Ilustasi bantuan kemanusiaan. (Shutterstock)

Bali -

Bali menjadi lokasi yang menarik bagi banyak perusahaan untuk menjalankan program corporate social responsibility (CSR), salah satunya dengan yayasan. Kerja sama dengan yayasan lokal dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Sudah menjadi kewajiban bagi perusahaan untuk menyalurkan CSR sebagai tanggung jawab sosial mereka terhadap masyarakat dan lingkungan. Melalui CSR, perusahaan dapat berkontribusi pada pembangunan sosial, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan, serta membantu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi masyarakat.

Terdapat beberapa rekomendasi yayasan yang bisa diajak bekerja sama oleh perusahaan untuk menjalankan aktivitas CSR.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Callistha Kasih Indonesia

Callistha Kasih Indonesia (Callistha Foundation) merupakan lembaga nirlaba yang bergerak dalam pembinaan anak-anak remaja usia 15-23 tahun dari kalangan anak jalanan, yatim piatu, maupun keluarga kurang mampu.

Callistha Foundation mempunyai berbagai program yang dikembangkan, meliputi pelatihan keahlian secara online atau offline, bantuan modal usaha, fasilitasi pengembangan komunitas usaha, layanan konseling/mendengar, pembiayaan kejar Paket C, dan beasiswa hingga S1.

Dikutip dari situs resmi yayasan, Callistha Kasih Indonesia mendirikan rumah belajar di Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Bali. Rumah belajar itu diresmikan pada 23 Juli 2024, tepat pada peringatan Hari Anak Nasional.

Callistha Kasih Indonesia mendirikan rumah belajar sebagai pusat pelatihan anak-anak muda kurang mampu sehingga akan terbentuk komunitas secara sistematis. Yayasan bakal mendatangkan orang-orang yang mampu menginspirasi mereka.

Selain itu, yayasan juga memberikan edukasi pencegahan perdagangan manusia di rumah belajar tersebut. Sebab, Bali sebagai pusat pariwisata dinilai riskan terjadinya perdagangan manusia.

Kontak yang bisa dihubungi:
Sekretaris Callistha Kasih Indonesia: 085-737-075-615
Gmail: yayasan.callistha@gmail.com
Sosial media:
Instagram: @callistha_foundation
YouTube: Callistha Kasih Indonesia
Website: www.callisthafoundation.org

Yayasan Senyum Bali

Yayasan Senyum Bali adalah organisasi nirlaba dan independen yang berupaya memberikan pelayanan kesehatan kepada penyandang disabilitas kraniofasial. Bersifat transparan dan bertanggung jawab kepada donatur.

Yayasan ini memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien bibir sumbing dan langit-langit mulut serta berbagai kondisi lain seperti sindrom goldenhar, sindrom apert, dan tumor wajah.

Yayasan Senyum Bali berupaya mengumpulkan dana untuk operasi kraniofasial dan juga menjalin kemitraan dengan organisasi lain untuk memberikan dukungan logistik dan medis kepada pasien dengan kelainan kraniofasial.

Kontak yang bisa dihubungi:
089676383795
Gmail: yayasansenyum@yahoo.co.id
Sosial media:
Instagram: @yayasansenyumbali
Website: www.senyumbali.org

KupuKupu Foundation

KupuKupu Foundation merupakan lembaga nirlaba yang berfokus pada pengidap cacat. Kepercayaan tradisional di Bali menganggap cacat fisik dan mental sebagai akibat karma dari kehidupan sebelumnya. Akibatnya, penyandang disabilitas sering kali diperlakukan dengan cibiran dan cemoohan.

Sayangnya, kesadaran akan kebutuhan khusus penyandang disabilitas di Indonesia masih sangat minim. Banyak tempat tidak menyediakan jalur landai untuk kursi roda atau lift van, dan hampir tidak ada akomodasi bagi anak-anak penyandang disabilitas di sekolah.

Tragisnya, hampir separuh dari anak-anak penyandang disabilitas tidak pernah bersekolah dan sebagian besar dari mereka biasanya tidak pernah keluar rumah.

Anak-anak dan orang dewasa penyandang disabilitas tidak dipandang sebagai individu normal yang memiliki kebutuhan sama dengan orang lain, seperti bergerak, mendapatkan pendidikan, bertemu teman, bersosialisasi, menikah, berolahraga, bepergian, dan bekerja.

Mirisnya lagi, mereka sering kali dianggap sebagai orang-orang yang tidak terlihat dan tidak diinginkan dalam masyarakat. Hal ini menciptakan stigma yang mendalam dan menghalangi mereka untuk menjalani kehidupan yang penuh dan bermakna.