Sophie Ward, wanita asal Inggris yang tinggal di Australia, viral di media sosial (medsos). Musababnya, ia memutuskan untuk resign hanya dalam 10 menit setelah mulai bekerja. Padahal, ia telah mengirimkan ratusan curriculum vitae (CV) sebelum memperoleh pekerjaannya.
Sophie membagikan kisahnya di medsos. Ia mengaku kesulitan mendapatkan penghasilan sebagai perantau di negeri orang. Setelah mengirimkan ratusan lamaran kerja, akhirnya ia diterima di sebuah fasilitas perawatan anak (childcare). Namun, pekerjaan itu tak bertahan lama.
Dilansir dari Wolipop, Sophie mengungkapkan pekerjaannya di childcare tidak sesuai dengan ekspektasinya. Ia langsung merasa tidak nyaman begitu mulai bekerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku pergi karena aku tidak pernah bekerja dengan anak-anak sebelumnya. Aku ditempatkan di ruangan dengan 10 bayi yang berteriak dan aku benar-benar tidak bisa melakukannya," ujar Sophie.
Meski sulit mencari pekerjaan di Australia, Sophie lebih memilih untuk berhenti daripada menjalani pekerjaan yang tidak ia sukai. Ia juga mengaku sudah mencoba berbagai cara, termasuk melamar secara langsung dan melalui medsos, tetapi belum berhasil mendapatkan pekerjaan yang cocok.
Sophie tak menyesali tindakannya langsung resign meski baru mulai bekerja. Justru yang ia sesali adalah ketinggalan Tupperware kesayangannya di sana. Ia tidak berani kembali ke tempat kerja untuk mengambil tempat makan yang berisi spaghetti bolognese favoritnya itu.
Banyak Milenial Resign di Awal Kerja
Fenomena seperti yang dialami Sophie ternyata cukup umum terjadi. Pakar karier Greg Weiss, pendiri HR firm CareerSupport365, mengatakan banyak generasi milenial kesulitan bertahan di pekerjaan baru karena memiliki standar tinggi terhadap karier mereka.
"Satu dari tiga milenial berhenti dalam 90 hari pertama. Alasan utamanya adalah kinerja buruk (62%), ketidakhadiran (50%), keterlambatan (25%), dan pelanggaran berat (30%)," ujar Greg.
Menurutnya, medsos juga berkontribusi dalam membentuk pola pikir generasi muda tentang pekerjaan. Banyak orang melihat unggahan kehidupan mewah di medsos tanpa mengetahui realitas di baliknya.
"Orang-orang hanya melihat posting-an reels kehidupan glamor, tanpa tahu betapa sulitnya pekerjaan yang sebenarnya," tambah Greg.
Fenomena ini menunjukkan, meski mencari pekerjaan sulit, tidak semua orang siap untuk bertahan dalam lingkungan kerja yang tidak sesuai dengan ekspektasi mereka.
Artikel ini telah tayang di Wolipop. Baca selengkapnya di sini!
(iws/iws)