Ala Ayuning Dewasa Kamis 13 Februari 2025 Menurut Kalender Bali

Ala Ayuning Dewasa Kamis 13 Februari 2025 Menurut Kalender Bali

Ni Komang Nartini - detikBali
Kamis, 13 Feb 2025 03:30 WIB
Pemuka agama Hindu memercikkan air suci saat persembahyangan Hari Raya Galungan di Pura Jagatnatha, Denpasar, Bali, Rabu (25/9/2024). Hari Raya Galungan dirayakan umat Hindu sebagai hari kemenangan kebenaran (Dharma) atas kejahatan (Adharma) dengan melakukan persembahyangan di tiap-tiap pura yang ada di Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF
Denpasar -

Wraspati Umanis Sinta atau Kamis 13 Februari 2025. Ala ayuning dewasa berdasarkan penanggalan kalender Bali hari ini diantaranya tidak baik untuk melakukan pernikahan.

Kalender Bali sering digunakan oleh masyarakat Hindu di Bali untuk menentukan baik buruknya hari untuk melakukan berbagai kegiatan adat dan ritual. Kalender Bali memuat ala ayuning dewasa atau hari baik berdasarkan perhitungan khusus.

Simak ala ayuning dewasa Wraspati Umanis Sinta atau Kamis 13 Februari 2025 berdasarkan perhitungan kalender Bali sebagaimana dikutip dari kalenderbali.org.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ala-Ayuning Dewasa Wraspati Umanis Sinta atau Kamis 13 Februari 2025
• Carik Walangati. Tidak baik untuk melakukan pernikahan/wiwaha, atiwa-tiwa/ngaben dan membangun rumah. (Alahing dewasa 3).
• Dauh Ayu. Baik untuk membuat awig-awig, peraturan-peraturan atau undang-undang, baik untuk membangun. (Alahing dewasa 2).
• Gagak Anungsang Pati. Tidak baik melakukan upacara membakar mayat, atiwa-tiwa (Alahing dewasa 2).
• Kala Katemu. Baik untuk menangkap ikan, berburu, mapikat, memasang jerat, kungkungan, mangadakan pertemuan. (Alahing dewasa 3).
• Pepedan. Baik untuk membuka lahan pertanian baru. Tidak baik untuk membuat peralatan dari besi. (Alahing dewasa 3).
• Salah Wadi. Tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya (wiwaha, mapendes, potong rambut dll.) Pitra Yadnya (Penguburan, atiwa-tiwa/ngaben, nyekah, ngasti dll. (Alahing dewasa 3).
• Tunut Masih. Baik untuk melas rare (bayi menetek), mulai mengajar/melatih ternak bekerja, membentuk perkumpulan (organisasi), memulai membuka sekolah atau perguruan, baik untuk nelusuk (mencocok hidung sapi atau kerbau) diisi tali pengikat. (Alahing dewasa 3).
• Pararasan: Laku Bintang, Pancasuda: Satria Wibawa, Ekajalaresi: Suka Pinanggih, Pratiti: Widnyana




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads