Massa yang menamakan diri Forum Perjuangan Driver Pariwisata Bali menggelar aksi damai di depan gedung DPRD Bali, Senin (6/1/2025). Banyak hal yang mereka keluhkan. Salah satunya, sopir menemukan fenomena banyaknya warga negara asing (WNA) menjemput turis asing yang baru tiba di Bandara Ngurah Rai, Badung, Bali.
Salah seorang sopir konvensional yang ikut dalam aksi, Wayan Widiasa, mempertanyakan peran Imigrasi. Sebab, WNA tersebut ditengarai menjadi sopir bagi turis-turis asing yang dia jemput tersebut.
"Tamu jemput tamu, jeruk makan jeruk lho Pak, saya sampai kaget. Jadi ke mana saja Imigrasi?" ujar Widiasa saat menyampaikan aspirasinya kepada pimpinan DPRD Bali di Wantilan DPRD Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, dia juga mempertanyakan peran kepolisian saat jalanan di Bali macet. Widiasa melihat ketika sopir-sopir pariwisata terjebak macet tidak pernah ada polisi yang mengatur.
"Jangan kawal moge dan mobil mewah saja, tolong selamatkan kami yang sedang macet. Ada anggota (polisi) lewat macet dan dia diam," cetus Widiasa.
Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya merespons aspirasi dan keluhan dari Widiasa. Dia akan menugaskan Komisi I dan II DPRD Bali agar melakukan inspeksi mendadak (sidak) di bandara terkait tamu jemput tamu itu.
"Kami akan ke bandara saja dulu, Komisi I dan III, ketua fraksi juga ikut coba intip benarkah ada tamu jemput tamu," kata Dewa Jack, sapaan Mahayadnya.
Dia juga segera menyurati Kapolda Bali terkait keberadaan polisi di jalan saat macet. "Saya berjanji hari ini kami akan koordinasi dan bersurat ke Kapolda Bali. Besok melalui call center difoto apakah polisinya sudah ada di jalan, kalau belum kami menggantikan di jalan," tandas Dewa Jack.
(hsa/dpw)