Wabah Human Metapneumovirus (HMPV) di China utara tengah menjadi sorotan dunia. Virus ini menyebar dengan cepat, memicu lonjakan kasus infeksi pernapasan akut di wilayah tersebut.
Hingga saat ini, belum ada laporan kasus HMPV di Indonesia. Meski begitu, masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) guna mencegah penularan virus.
"Saat ini belum ada laporan kasus HMPV di Indonesia," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Widyawati, dikutip dari detikHealth, Senin (6/1/2025).
Antisipasi di Indonesia
Pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan wabah HMPV di China dan negara lain. Langkah antisipasi dilakukan dengan meningkatkan pengawasan di pintu masuk negara, terutama bagi pelaku perjalanan internasional yang menunjukkan gejala Influenza Like Illness (ILI).
Selain mewabah di China, peningkatan kasus HMPV juga dilaporkan terjadi di Malaysia. Hal ini membuat Indonesia semakin memperketat pengawasan.
Kelompok Rentan dan Penyebab Lonjakan Kasus
Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, menjelaskan bahwa HMPV rentan menyerang kelompok dengan imunitas rendah, seperti anak-anak di bawah 14 tahun dan lansia.
"HMPV bukanlah virus baru. Peningkatan kasus biasanya terjadi di bulan Desember dan Januari saat musim dingin. Namun, lonjakan kali ini lebih signifikan karena mutasi virus yang membuatnya lebih mudah menyebar," ujar Dicky, Minggu (6/1/2025).
Dicky menambahkan, konsentrasi penduduk dalam ruang tertutup selama perayaan Tahun Baru dan persiapan Tahun Baru Imlek juga menjadi faktor peningkatan kasus.
Data dari otoritas kesehatan China menunjukkan lonjakan infeksi pernapasan akut, termasuk HMPV, terjadi pada minggu 16-22 Desember 2024. Sebagian besar kasus melibatkan anak-anak di bawah usia 14 tahun.
Gejala dan penularan HMPV di halaman selanjutnya...
Simak Video "Video: Wabah HMPV yang Tren di China Sudah Ada di Malaysia"
(dpw/dpw)