Lakalantas di Buleleng 2024 Sebabkan 111 Korban Jiwa, 22 Kasus Libatkan WNA

Lakalantas di Buleleng 2024 Sebabkan 111 Korban Jiwa, 22 Kasus Libatkan WNA

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Jumat, 27 Des 2024 21:35 WIB
Polres Buleleng melakukan rilis akhir tahun 2024, Jumat (27/12/2024). (Made Wijaya Kusuma)
Foto: Polres Buleleng melakukan rilis akhir tahun 2024, Jumat (27/12/2024). (Made Wijaya Kusuma)
Buleleng -

Kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Kabupaten Buleleng, Bali, sepanjang 2024 meningkat cukup signifikan dibanding 2023. Peningkatan kasus mencapai 81 persen.

Kapolres Buleleng AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi mengatakan jumlah lakalantas 2024 meningkatan sebanyak 559 kasus menjadi 1.250 kejadian. Pada 2023 terjadi 691 lakalantas. Sebanyak 222 korban lakalantas berusia antara 17 tahun sampai 21 tahun.

"Pada 2024 terdapat 47 kasus lakalantas menonjol, yaitu 22 kasus yang melibatkan WNA, 6 kasus melibatkan TNI, dan 19 kasus melibatkan Polri," kata Widwan, Jumat (27/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah fatalitas korban lakalantas yang mengakibatkan meninggal dunia mengalami peningkatan sebanyak 8 orang atau 8 persen menjadi 111 orang pada 2024. Sedangkan pada 2023 tercatat ada 103 orang meninggal.

Widwan menilai meningkatnya korban meninggal dunia terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya kurang optimalnya pemberian pertolongan pertama di lokasi kejadian.

"Sehingga kondisi korban yang seharusnya dapat dengan segera diselamatkan tapi mengalami fatalitas yang mengakibatkan meninggal dunia," katanya.

Menyikapi hal tersebut, Polres Buleleng akan membuat inovasi yaitu pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas pada 2025. Khususnya di lokasi-lokasi blackspot rawan lakalantas. Pelatihan pertolongan pertama ini akan bekerja sama dengan dinas kesehatan, Jasa Raharja, serta BPJS.

"Selain pemberian materi pertolongan pertama, tentunya diberikan pemahaman terkait dengan mekanisme klaim asuransi lakalantas dari Jasa Raharja maupun klaim asuransi kesehatan BPJS," kata Widwan.

Melalui inovasi ini, Widwan berharap dapat menekan angka lakalantas di Buleleng. Ia menyebut lakalantas terjadi karena adanya pelanggaran lalu lintas. Guna menekan angka lakalantas, Polres Buleleng juga akan melakukan kegiatan preemtif, preventif, dan represif.

Preemtif yakni dengan melakukan kegiatan police goes to school dan police goes to campus, penyebaran pamflet dan brosur tertib berlalu lintas, serta pemasangan baliho dan spanduk keselamatan berlalu lintas di daerah rawan laka. Sementara preventif yakni dengan melaksanakan kegiatan pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas di tempat rawan macet dan rawan lakalantas, penjagaan dan pengaturan di depan sekolah pada pagi dan sore hari, penempatan personel pada persimpangan dan lokasi jalur padat kendaraan, kegiatan patroli jalur rawan macet dan rawan lakalantas.

Sedangkan represif yakni dengan melakukan penindakan hukum bagi para pelanggar lalu lintas, pemasangan electronic traffic law enforcement (ETLE) pada 2 titik yaitu simpang pantai penimbangan dan simpang Ahmad Yani-Dewi Aartika, hingga penindakan penggunaan knalpot brong. Adapun selama 2024, Polres Buleleng telah melakukan tilang sebanyak 1.622 dan penindakan knalpot brong sebanyak 493 buah.




(nor/gsp)

Hide Ads