"Api diduga akibat ada korsleting listrik di salah satu ruangan. Satu ruang itu tergabung ruang guru, ruang TU (tata usaha), dan ruang kepala sekolah," ujar Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi, Kamis malam.
Kebakaran itu pertama kali diketahui oleh warga bernama Sang Putu Tagel sekitar pukul 14.30 Wita. Kala itu, Tagel hendak ngecek beberapa buruh bangunan yang akan bekerja di sekolah tersebut. Lantaran hujan, tidak ada satu pun buruh bangunan yang datang ke sekolah.
"Saksi mendengar ada suara percikan api, bau hangus. Sumbernya di ruang paling ujung, ruang guru," terang Sukadi.
Tagel lalu mengecek sumber suara itu dan melihat api sudah berkobar dari dalam ruangan. Panik, Tagel kemudian menghubungi kepala sekolah agar segera datang ke lokasi.
"Ruangan yang terbakar itu tidak bisa dibuka karena kuncinya dibawa petugas tata usaha," ucap Sukadi.
Selang beberapa menit, petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi. Api akhirnya dapat dipadamkan sekitar pukul 15.30 Wita.
"Nilai kerugiannya belum bisa kami pastikan. Tidak ada korban jiwa karena siswa dan guru sedang libur," pungkasnya.
(iws/iws)