Keluarga Sempat Video Call PMI Jembrana Sebelum Meninggal di Kapal Pesiar

Keluarga Sempat Video Call PMI Jembrana Sebelum Meninggal di Kapal Pesiar

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Jumat, 20 Des 2024 07:18 WIB
Keluarga I Ketut Ardika Yasa, PMI asal Jembrana yang meninggal dunia di kapal pesiar, Kamis (19/12/2024). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Foto: Keluarga I Ketut Ardika Yasa, PMI asal Jembrana yang meninggal dunia di kapal pesiar, Kamis (19/12/2024). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Jembrana -

Suasana duka menyelimuti keluarga I Ketut Ardika Yasa (26), seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI), asal Banjar Sarikuning, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali. Ardika meninggal dunia secara mendadak di atas kapal pesiar pada 23 November 2024.

Kabar duka ini mengejutkan keluarga dan kerabat dekat Ardika. Pasalnya, anak bungsu dari empat bersaudara ini dikenal sebagai sosok yang sehat dan pekerja keras.

"Kami sangat terkejut mendengar kabar ini. Ardika selalu terlihat sehat dan bugar. Sebelum berangkat bekerja ke kapal pesiar, Ardika juga telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan sehat," ungkap ayah Ardika, I Ketut Widiastra, saat ditemui detikBali di rumah duka, Kamis (19/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut keterangan keluarga, sebelum meninggal dunia, Ardika sempat melakukan video call dengan keluarganya. Namun, beberapa jam kemudian, mereka menerima kabar duka bahwa Ardika telah meninggal dunia akibat serangan jantung.

"Anak saya ini sempat menghubungi kami dengan video call sebelum kejadian. Tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan. Ardika terlihat sehat dan bugar. Kami mendapat kabar dari rekan kerja Ardika," kata Widiastra.

ADVERTISEMENT

Kepergian Ardika meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, terutama bagi sang istri dan dua anaknya yang masih balita. Ardika merupakan tulang punggung keluarga dan sosok yang sangat dicintai oleh keluarganya.

Jenazah Ardika dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai pada Jumat (20/12/2024) sekitar pukul 19.10 Wita. Rencananya, jenazah akan disemayamkan di rumah duka sebelum dilakukan pengabenan di Setra Adat Taman Sari pada Minggu (22/12/2024).

"Perwakilan keluarga juga akan menjemput almarhum di bandara. Selanjutnya akan diantar menuju rumah duka," imbuh Widiastra.

Sebelumnya, Andika meninggal pada kontrak ketiga di kapal pesiar. Andika diduga meninggal akibat serangan jantung saat kapal pesiar sedang berlayar. Jenazahnya kemudian diturunkan di pelabuhan terdekat untuk dilakukan investigasi.

Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Jembrana telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memfasilitasi pemulangan jenazah Andika dari Miami, Amerika Serikat (AS).

"Kami sudah berkomunikasi dengan keluarga korban dan pihak agen penempatan tenaga kerja. Jenazah akan diterbangkan ke Indonesia dan diperkirakan tiba di Bali pada Jumat malam," ungkap Agus saat dikonfirmasi detikBali melalui telepon, Rabu (18/12/2024).




(nor/hsa)

Hide Ads