Belasan model berlenggak-lenggok dalam ajang Sustainable Fashion Fest (SFF) 2024 di kawasan Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali. Busana yang mereka peragakan menggunakan material ramah lingkungan dengan pewarna alami dari bunga dan batang pohon.
Event Leader SFF 2024 Annisa Fauziah mengeklaim peragaan busana tersebut merupakan festival fesyen yang mengusung konsep keberlanjutan pertama di Indonesia. Sebanyak 15 jenama busana lokal turut terlibat dalam helatan tersebut.
"Kami ingin angkat lagi isu sustainable dalam dunia fesyen," tutur Annisa saat dijumpai di Canggu, Sabtu (7/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Annisa menilai industri pakaian kerap menghasilkan limbah yang banyak. Di sisi lain, ada anggapan busana ramah lingkungan menggunakan material yang mudah lecek dan dijual dengan harga mahal.
"Tapi, tadi kita lihat baju-baju yang dipakai oleh model bagus banget. Karena memang sekarang di Bali sudah sangat muncul desainer-desainer, brand-brand lokal yang punya value tinggi dan pesan tentang sustainability-nya juga sampai banget," imbuhnya.
Fashion Stylish SFF 2024, Junior Rahmat, mengaku tertantang saat terlibat dalam festival peragaan busana tersebut. Terlebih, setiap jenama memiliki karakteristik produknya masing-masing. Dia pun harus berpikir ekstra untuk memadupadankan busana yang dikenakan oleh para model agar menjadi satu kesatuan yang baik.
"Aku sangat senang menjadi bagian untuk mempercantik setiap model yang tampil dalam fashion show ini," tutur Junior.
Menurut Junior, kini sudah banyak brand pakaian yang mengusung konsep keberlanjutan. Dia mengaku sudah terlibat dalam acara serupa sejak 2017.
"Sampai sekarang banyak banget dapat kesempatan untuk styling brand-brand berkonsep sustainability," imbuhnya.
(iws/hsa)