Pemenang Miss Cosmo 2024 asal Bali, Ketut Permata Juliastrid Sari, bakal mengajak para perajin untuk membuat produk kerajinan menggunakan bahan dari sampah. Proyek itu bertajuk 'crafting sustainable future' dan telah dipresentasikan saat mengikuti ajang Miss Cosmo di Kota Ho Chi Minh, Vietnam.
"Tata berharap bisa bekerja sama seniman-seniman lokal, apalagi mereka yang bikin kerajinan-kerajinan lokal kita, tetapi kami suplai bahan, dan bahan itu harus lebih ramah lingkungan," ungkap Tata saat berbincang dalam sambungan telepon kepada detikBali, Jumat (29/11/2024).
Gadis asal Sanur, Denpasar, ini menceritakan terdapat sesi debat dalam ajang Miss Cosmo 2024. Saat itu, kontestan diminta untuk mempresentasikan aksi sosial atau kerja nyata yang akan dilakukan jika menjadi pemenang Miss Cosmo 2024. Tata ketika itu membawakan rencana proyek yang diberi nama 'crafting sustainable future' dengan mengajak para seniman membuat produk dari bahan sampah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tata mengambil proyek itu lantaran Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang sampah terbesar di dunia. Masalah itu terjadi, menurut Tata, lantaran masyarakat tidak mengetahui cara mengatasi sampah dengan baik. Padahal, bagi Tata, ada seribu satu cara untuk melawan sampah.
Perempuan berusia 21 tahun itu menjelaskan metode kerja proyeknya itu. Tata ingin bekerja sama dengan para seniman. Ia akan menyuplai bahan baku sampah untuk para seniman. Bahan baku itu diambil dari tempat-tempat yang polusi sampahnya tinggi, seperti sungai, pantai, bahkan tempat pembuangan akhir (TPA).
Sampah-sampah yang diambil kemudian dipilah, mana yang bisa dikirim ke perajin atau dijadikan sebagai bahan baku lain. "Dengan cara itu, Tata harap kita nggak stop (produksi) kerajinan lokal, tetapi kita juga nggak berkontribusi untuk menghancurkan alam kita," harap Tata.
Peraih Putri Pariwisata 2024 ini juga berharap masyarakat bisa makin melek dengan persoalan sampah. Sebab, sampah tidak serta-merta bisa dikumpulkan menjadi satu lalu dibuang begitu saja. Sampah seharusnya dipilah supaya bisa lebih mudah dikirim ke tempat pengolahan atau dijadikan sebagai bahan lain yang lebih berkualitas.
Tata juga bakal memanfaatkan akun media sosial (medsos), terutama Instagram dan Tiktok, miliknya untuk mengampanyekan hal tersebut. Ia berharap audiensnya, termasuk Generasi Z (Gen Z), bisa lebih melek soal sampah dan berbagai barang daur ulang.
(hsa/gsp)