Utusan PBB Retno Marsudi Ungkap Negara-negara di Dunia Terancam Kelaparan

Utusan PBB Retno Marsudi Ungkap Negara-negara di Dunia Terancam Kelaparan

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Rabu, 20 Nov 2024 12:19 WIB
Eks Menlu Retno Marsudi saat pidato di acara World Public Relations Forum di Nusa Dua, Badung, Rabu (20/11/2024).
Foto: Eks Menlu Retno Marsudi saat pidato di acara World Public Relations Forum di Nusa Dua, Badung, Rabu (20/11/2024). (Rizki Setyo/detikBali)
Badung -

Utusan Khusus Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Air, Retno Marsudi, mengungkapkan ancaman kelaparan yang dihadapi negara-negara dunia karena perubahan iklim. Hal itu juga menjadi salah satu faktor mayoritas negara di dunia sulit mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan yang ditargetkan pada 2030 atau enam tahun ke depan.

"Semua negara punya enam tahun untuk mencapai SDGs, akan tetapi berdasarkan data PBB, hanya 17 persen negara yang on the track. Setengahnya dalam capaian moderat dan sepertiga lagi gagal," ungkap Retno dalam pidatonya di acara World Public Relation Forum di Nusa Dua, Badung, Rabu (20/11/2024).

Retno menjelaskan perubahan iklim yang ekstrem dapat menyebabkan gagal panen dan berdampak pada harga pangan. Hal tersebut menimbulkan ancaman kelaparan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan itu lah kata yang sedang kita hadapi saat ini, di mana kehidupan manusia berada dalam ancaman yang sangat besar dan tantangannya ke depannya bahkan lebih sulit lagi," jelas Retno.

Faktor lainnya, Retno melanjutkan, dunia saat ini juga dihadapkan munculnya beberapa konflik seperti Ukraina dan Rusia, Gaza, Lebanon dengan Israel yang tidak pasti kapan berakhirnya.

ADVERTISEMENT

"Rakyat-rakyat biasa harus membayar biaya perang, mereka sangat terkena dampak perang dan konflik," tutur mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) itu. Namun, ia bersyukur Indonesia telah bekerja keras di tengah kesulitan dunia saat ini.

Data Asia Power Politik 2024 menunjukkan poin Indonesia meningkat sebesar 2,9 persen pada 2024 dalam indeks pengaruh diplomatik. "Peningkatan terbesar di antara negara mana pun dalam indeks tersebut. Pengaruh diplomatik Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat," beber Retno.

Retno menyebut Indonesia naik di peringkat keenam di bawah China, Jepang, Amerika Serikat, India dan Korea Selatan.

"Indonesia juga punya pengaruh yang lebih besar di kawasan ini daripada yang diharapkan, sumber daya tersedia dan ini sangat penting," tandas alumnus Universitas Gajah Mada itu.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads