Gula Vs Madu, Mana Lebih Sehat? Begini Penjelasannya

Gula Vs Madu, Mana Lebih Sehat? Begini Penjelasannya

Ni Komang Nartini - detikBali
Minggu, 10 Nov 2024 06:24 WIB
Honey in jar with honey dipper on vintage wooden background
Ilustrasi. (Foto: iStock)
Denpasar -

Mana lebih sehat antara gula atau madu? Pada umumnya, lebih banyak orang yang menyukai rasa manis. Meski begitu, terlalu sering mengonsumsi makanan atau minuman yang manis tidak baik untuk kesehatan.

Madu dan gula sama-sama tergolong pemanis alami yang sering digunakan dalam makanan atau minuman. Keduanya pun sama-sama mengandung karbohidrat yang tersusun atas glukosa dan fruktosa.

Dilansir dari detikHealth, madu dianggap sebagai alternatif pemanis yang lebih sehat dibandingkan gula pasir. Gula pasir atau gula cair lebih banyak melalui rangkaian proses dalam pembuatannya ketimbang madu alami.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proporsi gula dan fruktosa dalam madu dan gula juga berbeda. Gula memiliki 50 persen fruktosa dan 50 persen glukosa. Sedangkan, madu mengandung 40 persen fruktosa dan 30 persen glukosa.

Gula memiliki indeks glikemik (GI) lebih tinggi dari pada madu. Artinya, gula cenderung memicu peningkatan kadar gula darah lebih cepat karena kandungan fruktosa yang lebih tinggi dan tidak adanya jejak mineral di dalamnya.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, madu mengandung kalori lebih banyak daripada gula. Oleh karena itu, menjadikan madu sebagai pemanis cukup menambahkan lebih sedikit saat mencampurkannya ke makanan.

Perlu diketahui, madu maupun gula juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan. Dengan demikian, meski madu menjadi alternatif pemanis yang lebih baik dibandingkan gula, Anda juga tetap harus bijak mengonsumsinya dan jangan berlebihan.

Artikel ini ditulis oleh Ni Komang Nartini peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads