Korsleting Picu Kebakaran Apotek di Tabanan, Kerugian Rp 7 Miliar

Korsleting Picu Kebakaran Apotek di Tabanan, Kerugian Rp 7 Miliar

Ahmad Firizqi Irwan - detikBali
Rabu, 16 Okt 2024 13:21 WIB
Apotek Melati Farma dan Laboratorium Taksu, Jalan Ngurai Rai Nomor 45, Tabanan, Bali terlihat hanya menyisahkan puing-puing bangunan yang terbakar, Rabu (16/10/2024) siang. (Istimewa/Polsek Kediri)
Foto: Apotek Melati Farma dan Laboratorium Taksu, Jalan Ngurai Rai Nomor 45, Tabanan, Bali terlihat hanya menyisahkan puing-puing bangunan yang terbakar, Rabu (16/10/2024) siang. (Istimewa/Polsek Kediri)
Tabanan -

Kebakaran yang terjadi di Apotek Melati Farma dan Laboratorium Taksu, Jalan Ngurah Rai Nomor 45, Banjar Anyar, Desa Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali, disebabkan karena arus pendek listrik alias korsleting listrik. Hal itu diungkapkan oleh Kapolsek Kediri Kompol I Nyoman Sukadana.

"Penyebabnya diduga karena arus pendek listrik," kata Sukadana, Rabu (15/10/2024) siang.

Peristiwa kebakaran bermula saat staf analis lab bernama Gusti Nuggy (26) mendengar suara jeritan minta tolong di dalam apotek. Saat melihat di pintu tembus pandang apotek, Nuggy melihat api sudah berkobar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saksi (Nuggy) yang melihat lalu mencoba memadamkan api dengan APAR," jelasnya.

Tak lama, api semakin membesar dan membakar isi ruangan apotek. Bendesa Adat Sanggulan, Kediri, lalu melaporkan kejadian tersebut ke Pemadam Kebakaran (Damkar) Tabanan.

ADVERTISEMENT

Sempat ada upaya untuk menyelamatkan barang-barang yang ada di lab dan apotek, tapi sayang kobaran api semakin membesar dan menyulitkan evakuasi barang-barang di dalam ruangan.

Sebanyak lima armada damkar diterjunkan untuk memadamkan api. Besarnya api bahkan membuat satu Damkar Kabupaten Badung diterjunkan ke lokasi.

Kebakaran yang terjadi pada Rabu pagi itu mengakibatkan kerugian mencapai Rp 7 miliar. Pemilik apotek, Dwi Agus Setiawan (38), dan pemilik Lab Laboratorium Taksu, I Made Buda Muliana (34), tidak melaporkan kejadian ini dan menganggap sebagai musibah.

"Tidak ada korban jiwa, kerugian mencapai Rp 7 miliar," pungkas Sukadana.




(nor/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads