Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani melalui program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Program ini dinilai penting mengingat sektor pertanian, khususnya padi, rentan gagal panen akibat bencana alam maupun serangan hama penyakit.
"Kita tahu, petani seringkali mengalami kerugian akibat gagal panen. Untuk itu, asuransi pertanian ini menjadi solusi yang tepat untuk melindungi mereka," ungkap Bupati Jembrana (nonaktif), I Nengah Tamba, saat dikonfirmasi detikBali, Rabu (9/10/2024).
Meskipun pemerintah pusat telah memberikan subsidi yang cukup besar untuk premi AUTP, masih banyak petani yang enggan mengikuti program ini. Salah satu kendalanya adalah beban premi yang masih dianggap memberatkan oleh sebagian petani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal, dengan premi yang relatif terjangkau, petani sudah bisa mendapatkan perlindungan yang cukup besar jika terjadi gagal panen," ujar calon bupati Jembrana nomor urut 1 ini.
Untuk mengatasi masalah ini, Pemkab Jembrana berencana untuk mengalokasikan anggaran pada 2025 guna membantu petani membayar premi AUTP. Dengan demikian, diharapkan semakin banyak petani yang mau mengikuti program ini.
"Kami ingin petani bisa fokus pada kegiatan produksi tanpa harus khawatir dengan risiko gagal panen. Pemerintah daerah siap membantu meringankan beban mereka," tegas politikus asal Desa Kaliakah ini.
Perhatian pemerintah daerah ini sebagai salah satu upaya untuk swasembada pangan. Karena dengan memberikan perlindungan penuh kepada petani, maka petani akan lebih bersemangat lagi bertani tanpa dihantui merugi karena gagal panen.
(nor/hsa)