Makna Hastag Desperate, Tren Baru di LinkedIn

Makna Hastag Desperate, Tren Baru di LinkedIn

Ni Komang Nartini - detikBali
Rabu, 09 Okt 2024 23:40 WIB
image category pov-#DESPERATE
#desperate. Foto: detik
Denpasar -

Bagi pengguna LinkedIn, jejaring media sosial profesional tentu sangat familiar dengan badge #opentowork yang sering dipasang pada foto profil. Kini muncul tren baru dengan badge #desperate.

Dikutip dari detikEdu, badge ini diciptakan oleh Courtney Summer Myers, yang terinspirasi setelah melamar puluhan pekerjaan tanpa hasil.

"LinkedIn adalah platform yang dirancang untuk jejaring dan berhubungan dengan orang lain, dan kami melakukannya karena itu akan membantu kami dalam beberapa hal," ujar Courtney Summer Myers kepada Fortune.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Myers, yang berusia 28 tahun, kehilangan pekerjaannya sebagai desainer grafis pada November 2023. Sejak saat itu, ia telah mengajukan sekitar 30 lamaran setiap hari tanpa hasil. Pengalaman buruk ini memotivasi dia untuk membuat badge yang kini diadopsi oleh banyak pekerja lain yang merasa desperate (putus asa).

Ilustrator dan desainer ini mengaku kepada Fortune melamar 20 pekerjaan setiap hari setelah meninggalkan pekerjaan jarak jauh pada April 2024. Sayangnya, banyak pemberi kerja tidak merespons lamarannya.

ADVERTISEMENT

Ketika ada tanggapan, biasanya hanya pujian tanpa penawaran posisi. Dia berharap bisa mendapatkan pekerjaan yang memungkinkan dia belajar dari rekan-rekannya dan mendapatkan gaji yang cukup untuk hidup.

Mencoba Melawan Stigma Pencarian Kerja

Postingan asli Myers tentang badge ini telah meraih lebih dari 400.000 reaksi di LinkedIn dan memicu beragam komentar.

Beberapa pengguna merasa terhubung dengan pengalamannya. Sementara yang lain memperingatkan bahwa pemberi kerja mungkin ragu untuk mempekerjakan kandidat yang terlihat terlalu putus asa.

Ini menciptakan kebingungan di kalangan pencari kerja yang ingin mengekspresikan bahwa mereka sedang mencari pekerjaan.

"LinkedIn dibuat untuk membantu orang menemukan pekerjaan. Namun, aneh jika perekrut dan headhunter tidak menghubungi Anda jika Anda memasang badge [#OpenToWork]," ungkap Elena Carballo yang berusia 29 tahun, yang baru saja kehilangan pekerjaannya.

Myers berusaha melawan stigma seputar pencarian kerja dengan menekankan bahwa badge ini adalah cara langsung untuk memberitahu perusahaan bahwa mereka terbuka untuk pekerjaan baru, pekerjaan lepas, atau jenis pekerjaan lainnya.

"Jika saya duduk di sana dan berpura-pura semuanya baik-baik saja, bagaimana orang akan tahu bahwa saya butuh pekerjaan atau pekerjaan lepas? Bagaimana mereka tahu saya butuh bantuan, bahkan sekadar mengirim pesan? Orang-orang bukanlah cenayang," jelas Myers.

"Mengapa harus malu dengan situasi yang Anda alami?" pungkasnya.

detikers sedang mengalami hal serupa? Suarakan pendapat dan sudut pandangmu di Point of View (POV) https://www.detik.com/edu/pov#aspirasi-form !

Artikel ini ditulis oleh Ni Komang Nartini peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads