Pawang di Bali Safari Tewas Diseruduk Gajah, Polisi Selidiki Dugaan Kelalaian

Pawang di Bali Safari Tewas Diseruduk Gajah, Polisi Selidiki Dugaan Kelalaian

Sui Suadnyana, Aryo Mahendro - detikBali
Rabu, 02 Okt 2024 18:56 WIB
Polisi olah TKP pawang diserang gajah di Lembaga Konservasi Satwa, Gianyar. (Dok. Polres Gianyar)
Foto: Polisi olah TKP pawang diserang gajah di Lembaga Konservasi Satwa, Gianyar. (Dok. Polres Gianyar)
Denpasar -

Polisi menyelidiki unsur dugaan kelalaian dalam insiden gajah mengamuk hingga menewaskan mahout atau pawang di Bali Safari and Marine Park, Gianyar. Gajah di sana mengamuk hingga menewaskan pawang bernama I Komang Resi Yana.

"(Polisi usut dugaan kelalaian) ya. Maksudnya, (penyelidikan) ke arah situ," kata Kapolres Gianyar, AKBP Umar, di Mapolda Bali, Rabu (2/10/2024).

Umar mengatakan Polres Gianyar memeriksa saksi ahli dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali terkait insiden itu. "Karena ini satwa, kewenangannya BKSDA," kata Umar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saksi ahli menerangkan semua perilaku gajah, termasuk yang memicu binatang besar itu bertingkah agresif. Keterangan saksi ahli itu akan disimpulkan ada unsur kelalaian atau tidak.

Mantan Kasubdit IV Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Ditreskrimsus Polda Bali itu menerangkan, selain ahli, ada juga beberapa saksi lain yang dimintai keterangan, seperti karyawan dan keluarga.

ADVERTISEMENT

Meski belum mendapat kesimpulan dari keterangan saksi ahli itu, polisi tidak menutup wahana gajah di Bali Safari and Marine Park. Tempat wisata berbasis lingkungan di Jalan Bypass Ida Bagus Mantra, Desa Serongga, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, itu memiliki banyak koleksi gajah yang masih menampilkan atraksi untuk pengunjung.

"Atraksinya ya masih dibuka. (Atraksinya memakai) gajah yang lain," kata Umar.

Diberitakan sebelumnya, Taman Safari Indonesia memberikan tanggapan resmi terkait insiden tewasnya I Komang Resi Yasa, seorang pawang gajah atau mahout di Taman Safari Bali. Komang, yang dikenal penuh dedikasi dalam merawat gajah-gajah Bali Safari & Marine Park, meninggal dunia setelah diserang salah satu gajah yang ia rawat.

Dilansir dari detikTravel, SVP Marketing Taman Safari Indonesia Group, Alexander Zulkarnain, menekankan Taman Safari Indonesia selalu menjunjung tinggi keselamatan kerja dan menerapkan prosedur operasional yang ketat dalam menangani satwa. Para mahout, termasuk Komang, telah menjalani pelatihan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat.

"Kami memastikan bahwa mahout kami bekerja sesuai SOP yang dirancang untuk melindungi keselamatan karyawan dan hewan. Kejadian ini merupakan kecelakaan kerja yang sangat kami sesalkan, dan kami berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah pencegahan agar insiden serupa tidak terjadi lagi di masa depan," ujar Alexander, Rabu (25/8/2024).

Alexander menegaskan Taman Safari Indonesia berkomitmen untuk terus menciptakan lingkungan yang aman bagi semua, baik untuk staf maupun pengunjung. Seluruh area interaksi satwa, termasuk di Bali Safari & Marine Park, telah dirancang dengan standar keselamatan tinggi.

"Kami memastikan semua satwa yang berada di lingkungan Taman Safari dalam kondisi aman dan sehat. Keselamatan pengunjung, staf, dan satwa adalah prioritas utama kami," terang Alexander.

Taman Safari Indonesia sebagai lembaga konservasi satwa liar yang berfokus pada pendidikan, penelitian, dan rekreasi, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kehilangan salah satu mahout terbaik mereka.

"Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhum serta semua pihak yang mengenalnya. Taman Safari Bali akan terus memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan selama masa berkabung ini," ujar Alexander.

Kepergian Komang meninggalkan luka mendalam bagi seluruh staf Bali Safari & Marine Park. Sosoknya dikenal penuh kasih sayang terhadap gajah-gajah yang ia rawat dan telah menjadi bagian penting dari keluarga besar Taman Safari.

"Almarhum adalah sosok yang berdedikasi dan penuh kasih sayang dalam merawat gajah-gajah kami. Pengabdiannya menjadi contoh bagi kita semua. Kepergiannya meninggalkan duka bagi seluruh tim dan komunitas pecinta satwa," tambah Alexander.




(hsa/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads