Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tetap akan mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) meskipun dalam skenario terburuk tidak mendapatkan jatah menteri. Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB, Abdul Halim Iskandar.
Gus Halim, sapaan populer Abdul Halim, mengungkapkan PKB juga tidak mengajukan jumlah menteri yang diinginkan dalam kabinet Prabowo-Gibran. Ia mengeklaim PKB tak akan cawe-cawe soal urusan utak-atik jatah menteri.
"(Kabinet) itu tergantung presiden. Kami tidak ikut cawe-cawe. Nggak minta berapa. Dikasih Alhamdulillah, nggak dikasih kami tetap dukung," kata Gus Halim seusai meresmikan Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Bali, Sabtu (28/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang menjabat sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) itu mengungkapkan PKB menyerahkan keputusan mengenai jatah menteri di tangan Prabowo. Menurut Gus Halim, penunjukan menteri merupakan hak prerogatif presiden.
Kakak kandung Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, itu juga menegaskan tujuan utama pemerintah, yakni menyejahterakan masyarakat. Hal ini disebut selaras dengan tujuan PKB.
"Maka nggak ada pilihan bagi PKB karena memang harus bersama untuk mendukung apa pun yang menjadi program pemerintah," jelasnya.
Sebagai informasi, PKB kini menduduki tiga kursi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. Tiga menteri tersebut, yakni Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, serta Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar.
(hsa/gsp)