Viral Jamur Bersarang di Telinga Wanita Tangsel, Dokter THT Ungkap Penyebabnya

Nasional

Viral Jamur Bersarang di Telinga Wanita Tangsel, Dokter THT Ungkap Penyebabnya

Tim detikHealth - detikBali
Jumat, 27 Sep 2024 06:29 WIB
Viral jamur kuping
Foto: Tangkapan layar viral atas izin yang bersangkutan
Tangerang Selatan -

Perempuan asal Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Lala, viral di media sosial (medsos) lantaran telinganya dipenuhi jamur. Kondisi itu diketahui ketika Lala membersihkan telinganya menggunakan cotton bud.

Dilansir dari detikHealth, Lala terkejut ketika cotton bud berubah menjadi hitam setelah digunakan membersihkan telinga. Padahal, Lala rutin menjaga kebersihan telinganya.

"Harusnya warnanya cokelat, apalagi di fase itu gue korek kuping setiap hari jadi nggak mungkin dong conge gue hitam, dan beberapa hari setelah itu kuping gue tuh rasanya budek dan sakit," kata Lala dikutip detikcom dalam keterangan video viral atas izin yang bersangkutan, Rabu (25/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lala kemudian memeriksakan kondisinya ke dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT). Dokter membenarkan terkait jamur yang bersarang di telinga Lala.

Penjelasan Spesialis THT

Dokter spesialis THT, Ahmad Wahyudin, mengungkapkan jamur memang bisa bersarang di dalam telinga. Hal itu umumnya disebabkan inflamasi atau peradangan yang membuat sekeliling telinga menjadi lembap.

ADVERTISEMENT

Pada beberapa kasus, jelas Ahmad, terlalu sering mengorek kuping memang meningkatkan faktor risiko tumbuhnya jamur. "Kebiasaan korek telinga dapat menyebabkan mikrotrauma, lapisan pelindung dari kulit liang telinga terganggu, bahkan terkelupas sehingga dapat memengaruhi pH kulit, kelembapan, dan rentan infeksi sehingga jamur dapat berkembang," terang dr Ahmad saat dihubungi detikcom, Rabu (25/9/2024).

Ahmad menyarankan untuk memeriksakan kesehatan dan kebersihan telinga ke dokter daripada mengoreknya sendiri. "Sebaiknya kontrol setiap enam bulan di dokter terdekat," kata Ahmad.

Selain inflamasi pada telinga, menurut Ahmad, ada beberapa faktor yang dapat memicu tumbuhnya jamur pada telinga. Dua pemicu lainnya bisa karena kelainan anatomi telinga dan adanya penyakit penyerta.

"Faktornya kelainan anatomi pada telinga biasanya pada liang telinga yang ukurannya kecil. Lalu penyakit penyerta seperti DM (diabetes melitus), faktor lingkungan, yaitu kelembapan dan suhu yang meningkat," kata Ahmad.

"Kebiasaan membersihkan atau mengorek telinga yang menyebabkan mikrotrauma, penyakit infeksi pada telinga seperti otitis media, dan otitis eksterna, faktor eksogen seperti pada perenang," sambungnya.

Ahmad mengungkapkan mereka yang mengalami kondisi ini akan ditemukan hifa di telinganya, yakni filamen berwarna abu-abu. "Jenisnya macam-macam, seperti aspergillus niger, candida albicans, mucor sp, dan derpathophyta," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di detikHealth. Baca selengkapnya di sini!




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads