Tiga Ribu Pelamar CASN Berburu Meterai di Kantor Pos Denpasar

Tiga Ribu Pelamar CASN Berburu Meterai di Kantor Pos Denpasar

Aryo Mahendro - detikBali
Selasa, 10 Sep 2024 15:35 WIB
Suasana pembelian meterai di KCU PT Pos Indonesia di Denpasar, Selasa (10/9/2024). (Aryo Mahendro/detikBali).
Foto: Suasana pembelian meterai di KCU PT Pos Indonesia di Denpasar, Selasa (10/9/2024). (Aryo Mahendro/detikBali)
Denpasar -

Banyak pelamar yang berburu e-meterai di kantor Pos Denpasar sejak Pendaftaran Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2024 pada 27 Agustus 2024 hingga antrean sempat mengular pada 6 September 2024. Hingga kini, sudah hampir 3.000 orang membeli e-meterai.

"Peak season-nya itu tanggal 5 dan 6 September 2024. Sampai sekarang, sudah hampir 3.000-an orang yang beli," kata Manajer Operasi Pelayanan Kantor Cabang Utama (KCU) PT Pos Indonesia Denpasar Nur Maflikhah ditemui detikBali di kantornya, Selasa (10/9/2024).

Pantauan detikBali pada pukul 10.30 Wita, suasana nampak lengang di kantor Pos Indonesia KCU Denpasar. Konter pembelian e-meterai berada terpisah dengan loket pembayaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlihat, hanya ada segelintir orang yang sedang menunggu antrean dengan keperluannya masing-masing. Ada empat orang pembeli e-meterei dan meterei tempel atau fisik. Namun, mereka bukan pendaftar CASN.

"Sejak Sabtu hingga Selasa hari ini (pembeli e-meterai untuk daftar CASN) sudah mulai menurun. Karena, mungkin mereka beli di tempat lain karena jaringan sudah pulih," kata Nur.

ADVERTISEMENT

Nur mengatakan belum banyak orang yang membeli e-meterai atau meterei fisik saat awal pembukaan pendaftaran CASN pada 27 Agustus 2024. Kemudian, saat pendaftaran akan ditutup pada 5 hingga 6 September 2024, banyak orang mendatangi kantornya untuk membeli e-meterai.

Manajemen Kantor Pos Indonesia Denpasar sempat menolak para pembeli karena sistem jaringan daring di PT Peruri sedang mengalami gangguan. Hal itu terjadi hingga 6 September 2024 pukul 20.00 Wita. Malam itu, barulah pembelian e-meterai dapat dilakukan.

Itu pun masih ada kendala. Setidaknya, masih ada belasan pembeli e-meterai yang tidak lekas mendapat tautan kode bar untuk mengunduh e-meterai yang akan disertakan dalam dokumen pelamar dalam format perangkat lunak.

"Jadi memang, tanggal 5 dan 6 itu pada panik semua. Tanggal 6 pagi itu kami belum bisa layani. Padahal, antrean lumayan panjang. Kami juga terpaksa menolak karena nggak bisa transaksi. Karena memang gangguan jaringa

n dari Peruri," tuturnya.

Meski jaringannya terganggu, akhirnya pembelian e-meterai dapat dilakukan setelah pukul 20.00 Wita. Walaupun sudah ada pengumuman dari Badan Kepegawaian Negara (BKN RI) bahwa pendaftar dapat menggunakan meterai fisik atau tempel, masih banyak orang yang mengantre hingga pukul 22.15 Wita.

Nur juga menegaskan semua pembeli telah mendapat tautan untuk mengunduh e-meterainya. Tautan untuk mengunduh e-meterai telah dikirim ke semua pembeli melalui pesan singkat di Whatsaap.

"Tiba-tiba BKN mengumumkan bahwa boleh memakai e-meterai maupun meterai tempel. Jadi, pendaftar jadi punya opsi lain. Tapi, karena sudah terlanjur antri, mereka tetap mengantre," tandas Nur.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads