Pj. Gubernur Bali Ungkap Antusiasme Investor Global untuk MRT Bali

Pj. Gubernur Bali Ungkap Antusiasme Investor Global untuk MRT Bali

Dea Duta Aulia - detikBali
Kamis, 05 Sep 2024 11:55 WIB
Pj Gubernur Bali Made Mahendra Jaya saat Pengeruwakan TOD Sentral Parkir Kuta, Rabu (4/9/2024), Badung, Bali.
Foto: Pemprov Bali
Jakarta -

Pemerintah Provinsi Bali Bersama PT Sarana Bali Dwipa Jaya menggelar Upacara Pengeruwakan TOD Sentral Parkir Kuta di Bali, Rabu (4/9/2024). Upacara tersebut sebagai pertanda dimulainya pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Bali.

Pj. Gubernur Bali Mahendra Jaya mengatakan proyek tersebut mendapatkan antusiasme besar dari investor global untuk berinvestasi di MRT Bali. Bahkan dia mengatakan proyek tersebut tanpa pendanaan dari APBD/APBN.

"Bahkan, saya juga didatangi Menteri Energi Dubai, yang juga mengikuti RFQ. Beliau menyampaikan kepada saya bahwa ia siap berinvestasi dan mendanai proyek ini hingga 75%," kata Mahendra dalam keterangan tertulis, Kamis (5/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyampaikan bahwa 8 Tunnel Boring Machines (TBM) telah dipesan dan akan digunakan untuk membangun terowongan bawah tanah MRT Bali. Mesin-mesin pengeruk ini rencananya akan tiba di Bali pada April 2025 mendatang.

"Jumlah ini jauh lebih banyak daripada TBM yang digunakan dalam pembangunan MRT Jakarta yang hanya menggunakan 2 mesin. Selain itu, diameter terowongan yang digunakan juga lebih besar, mencapai 7,2 meter, sedangkan MRT Jakarta hanya 6,4 meter," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Sementera itu, Direktur Utama PT SBDJ Ari Askhara menyampaikan bahwa banyak pertimbangan dalam pembangunan MRT Bali. Opsi Underground Infrastructure dinilai menjadi pilihan terbaik untuk pembangunan Bali Urban Railway, mengingat pembangunan infrastruktur bertingkat dan pembangunan di atas lahan tidak memungkinkan dilakukan di Bali.

Selain itu, dia turut menjelaskan bahwa proses investasi dalam pembangunan MRT Bali menggunakan pendekatan non-konvensional yang belum pernah digunakan di Indonesia dan jarang digunakan di pasar global.

"Dengan skema ini, calon konsorsium investor terlebih dulu diajak berbicara mengenai konsep bisnis, visi, rencana bisnis, struktur proyek, kesesuaian teknik, dan hal-hal lainnya. Selanjutnya, dipilih konsorsium investor terbaik yang cocok dengan kondisi Bali saat ini. Kemudian secara bersama-sama melakukan studi dan desain offline yang akan disetujui dan disepakati," jelasnya.

Untuk rencana pembangunan proyek MRT Bali ini, PT Bali Sarana Dwipa Jaya (BSDJ) telah menetapkan PT Indotek sebagai kontraktor utama bersama dengan China Railway Construction Corporation (CRCC), yang akan bekerja sama dengan kontraktor lokal Bali, PT Sinar Bali Bina Karya.

Sesuai kesepakatan, pembangunan MRT Bali akan melalui empat fase: fase pertama mencakup Bandara Ngurah Rai, Sentral Parkir Kuta, Seminyak, Berawa, dan Cemagi; fase kedua meliputi rute Bandara Ngurah Rai, Jimbaran, Universitas Udayana, dan Nusa Dua; fase ketiga akan menghubungkan Sentral Parkir Kuta dengan Sesetan, Renon, dan Sanur; dan fase keempat akan melalui Renon, Sukawati, dan Ubud.

Dia menjelaskan bahwa penyelesaian jalur fase satu akan memakan waktu lebih lama dan memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi karena melewati jenis tanah berbatu dan keras, dibandingkan dengan fase kedua, yaitu Ngurah Rai-Nusa Dua, yang hanya melewati tanah kapur atau aluvial.

"Diharapkan fase Bandara-Kuta dan fase Bandara-Jimbaran-Unud-Nusa Dua dapat beroperasi pada akhir kuartal dua atau awal semester pertama tahun 2028, dan secara keseluruhan fase satu dan fase dua akan beroperasi penuh pada akhir tahun 2031," tutup Ari Askhara.

Sebagai informasi, proses Pengeruwakan berbeda dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking. Pengeruwakan berasal dari kata 'ruak' yang berarti membuka. Dalam konteks ini, dimaknai sebagai upacara membuka lahan sekaligus mengubah status lahan untuk difungsikan sebagai bangunan penunjang aktivitas manusia. Harapannya agar pembangunan Koridor Transportasi Massal berjalan aman, lancar, dan menghadirkan kebahagiaan kepada masyarakat.




(ega/ega)

Hide Ads