Kemenkes Dorong Digitalisasi Seluruh Layanan Rumah Sakit

Kemenkes Dorong Digitalisasi Seluruh Layanan Rumah Sakit

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Rabu, 28 Agu 2024 15:59 WIB
Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (28/8/2024).
Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (28/8/2024). (Foto: Karsiani Putri/detikBali)
Nusa Dua -

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mendorong penerapan digitalisasi menyeluruh pada layanan dan operasional rumah sakit. Termasuk integrasi data kesehatan melalui platform SATUSEHAT yang akan mempermudah pengelolaan data pasien dan meningkatkan efisiensi layanan.

"Kemenkes mengajak rumah sakit untuk meningkatkan kerja sama internasional dalam bidang layanan dan penelitian, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan," ucap Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (28/8/2024).

Transformasi RS vertikal juga telah diinisiasi yang mencakup perbaikan fasilitas dan proses layanan untuk mempersingkat waktu tunggu. "Kami juga terus berupaya meningkatkan standar kualitas klinis dengan mengimplementasikan pedoman praktik klinis dan indikator klinis yang dimonitor secara berkala," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senior Advisor to the Minister on Health Technology Kemenkes Setiaji mengatakan digitalisasi sangatlah penting dan menjadi hal yang sangat krusial dalam rangka meningkatkan layanan kesehatan. Dia lalu menyinggung gap pemenuhan tenaga kesehatan yang masih cukup tinggi.

"Bagaimana teknologi ini bisa mengisi celah tersebut dengan lebih cepat, sehingga masyarakat kita yang berada di remote area juga tetap bisa dilayani kesehatannya dengan dokter spesialis yang ada di luar kota dengan teknologi tersebut atau telemedicine," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengeklaim telemedicine sangat membantu sekali terutama saat terjadinya COVID-19 di Indonesia. Menurutnya, dalam pemanfaatan telemedicine tersebut tidak hanya untuk konsultasi secara online, tapi juga untuk pengiriman obat-obatan langsung ke pasien.

Pihaknya kemudian mendorong agar regulasi terkait aplikasi telemedicine bisa keluar tahun ini. Kemenkes juga akan menggandeng BPJS Kesehatan agar aplikasi ini bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Presiden Direktur Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Iing Ichsan Hanafi menerangkan saat ini ada 3.100 rumah sakit di Indonesia dan lebih dari 60 persen adalah RS swasta. Hampir 15 persen rumah sakit swasta di Indonesia telah siap dan memiliki fasilitas telemidicine.

"Tapi, memang yang ada beberapa kendala di RS soliter di daerah. Ini perlu waktu bagaimana kami bisa men-sosialisasikan ke teman-teman di RS," imbuhnya.




(dpw/gsp)

Hide Ads