Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Denpasar Anak Agung Ngurah Kusumajaya menerbitkan surat edaran terkait Kewaspadaan terhadap Penularan Penyakit Mpox. Surat edaran itu ditujukan kepada otoritas bandara, 37 maskapai penerbangan, hingga stakeholder terkait di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
"Jadi kami sudah duduk bersama dengan otoritas terkait, termasuk dengan Imigraai dan Bea Cukai untuk membantu. Hal ini merupakan langkah antisipasi. Mudah-mudahan Bali aman," kata Agung Kusuma, sapannya, kepada detikBali, Rabu (21/8/2024).
Agung Kusuma menjelaskan surat edaran tersebut sebagai langkah antisipasi iuntuk menindaklanjuti penetapan status Mpox sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (KKM-MD) oleh World Health Organization (WHO) pada 14 Agustus 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Bali sebagai salah satu tujuan pariwisata dunia, memiliki risiko penularan terhadap penyakit Mpox. Sehingga perlu peningkatan pengawasan terhadap pelaku perjalanan yang masuk ke Pulau Dewata.
Sejauh ini, Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Denpasar sudah memasang tiga alat thermo scanner di pintu kedatangan internasional bandara. Pihaknya juga sudah menyiapkan ruang isolasi untuk penanganan lanjut seandainya ditemukan pelaku perjalanan yang terindikasi mengidap Mpox.
"Secara teknis kami koordinasi dengan Imigrasi dan Bea Cukai untuk ikut membantu mengawasi secara visual. Kami akan perketat surveilans, termasuk maskapai penerbangan akan kami surati supaya membantu," sambung Agung.
Dia menjelaskan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah menyiapkan beberapa obat dan antivirus yang akan dikirim ke daerah. Termasuk menyiagakan rumah sakit untuk penanganan kasus Mpox, yakni Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah dan RS Bali Mandara.
"Untuk vaksinasi, sudah disiapkan bagi tenaga kesehatan atau tenaga laboratorium yang akan melakukan pemeriksaan itu. Kami sudah koordinasi dengan sejumlah laboratorium di daerah, termasuk di Denpasar," kata Agung.
"Istilahnya kolaboratif surveilans. Itu yang kami bisa lakukan, karena tidak mungkin menutup akses ke Bali karena kita sangat tergantung dengan pariwisata. Kemudian, WHO juga tidak ada mengeluarkan larangan untuk bepergian ke luar negeri. Jadi Bali wajib waspada dengan langkah antisipasi yang sudah terukur," urai Agung.
Sementara itu, General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan menegaskan bakal terus berkoordinasi intensif dengan BBKK Denpasar. Menurutnya, salah satu langkah antisipasi sudah diterapkan dengan dipasangnya tiga unit thermal scanner. Dia memastikan belum ditemukan indikasi adanya penumpang yang terjangkit Mpox hingga Rabu hari ini.
"Kemudian, jika terdapat penumpang yang terindikasi terjangkit Mpox di bandara maka petugas bandara akan menyerahkan kepada pihak BBKK Denpasar untuk dilakukan penangan lebih lanjut. Penumpang yang terindikasi Mpox akan diisolasi terlebih dahulu di ruang klinik BBKK terminal internasional, sebelum diperiksa lebih lanjut ke rumah sakit rujukan," terang Handy.
(hsa/hsa)