Sebagian orang mungkin merasa tegang ketika diberi kesempatan menembak menggunakan senjata api. Terlebih bagi mereka yang belum pernah memegang pistol. Namun, dengan kondisi mental yang stabil dan mengikuti aturannya, tembakan yang cermat dapat mengenai sasaran.
"Yang penting rileks. Harus bisa kendalikan emosi. Jangan tegang. Kalau tegang, tangan bergetar," kata staf Shooting Range Praja Rakcaka Deninteldam IX Udayana Letda Jaka Fadilah kepada detikBali, Sabtu (17/8/2024).
Lapangan Tembak Pistol Praja Rakcaka Shooting Range berlokasi di Wisma Bayu Mako Deninteldam IX/Udayana, Kuta, Badung, Bali. Lapangan tembak itu diresmikan oleh Pangdam IX/Udayana Mayjen Bambang Trisnohadi, Sabtu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikBali sempat menjajal olahraga menembak untuk kali pertama saat peresmian lapangan tembak tersebut. Pistol yang dipakai berjenis Combat 2 produksi PT Pindad. Pistol tersebut dilengkapi dua magasin yang masing-masingnya berkapasitas 10 peluru.
Seorang instruktur mengarahkan cara memegang pistol dengan dua tangan. Dia mengingatkan agar membidik melalui pisir atau bidikan di dekat pelatuk dan pejera atau bidikan di ujung laras pistol.
Momen yang sangat mendebarkan saat kali pertama memegang pistol. Saat menembak, pistol menghentak ke belakang memuntahkan proyektil dan suara yang keras.
"Begitu terbidik, langsung tembak. Jangan berlama-lama. Nanti, tangan capek dan bergetar karena pistolnya berat, karena akan meledak dengan sendirinya," kata Jaka.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan penembak pemula. Pertama, Jaka berujar, penembak harus tahu cara memegang pistol yang baik dan benar. Kedua, penembak harus memastikan pisir dan pejera berada di posisi sejajar dengan titik bidikan.
Terakhir, penembak pemula harus tahu jenis senjata api yang digunakan. Sesaat sebelum menembak, dia melanjutkan, penembak tidak perlu menarik pelatuk terlalu keras dan mendadak.
"Tarikan picu cukup diremas saja. Jangan dihentak. Supaya tembakannya lebih halus (lebih presisi). Kalau dihentak, (proyektilnya) bisa lari ke kanan atau ke kiri," jelasnya.
Lalu, setelah menembak, penembak juga harus selalu mengarahkan laras lurus ke arah sasaran atau ke bawah. Jangan mengarahkan laras pistol ke arah lain karena akan membahayakan penembak atau orang lain di sekitarnya.
Selain itu, penembak juga wajib menembakkan pistolnya ke arah sasaran meski pelurunya sudah habis. Hal itu dilakukan untuk memastikan tidak ada satupun peluru yang tertinggal di dalam pistol.
Pangdam IX/Udayana Mayjen Bambang Trisnohadi mengatakan Lapangan Tembak Pistol Praja Rakcaka Shooting Range itu baru dibenahi dan diresmikan bertepatan dengan HUT ke-79 RI. Ada sejumlah fasilitas olahraga yang melengkapi shooting range itu.
"Hari ini, setelah renovasi, sudah sangat baik dan nyaman. Mungkin terlalu nyaman untuk sebuah lapangan tembak. Karena ada karaokenya ada shower-nya," kata Bambang.
Saat ini, lapangan tembak itu belum dibuka untuk umum. Bambang mengatakan dalam waktu dekat akan terbuka untuk umum, khususnya para atlet dan penggemar olahraga menembak.
"Tidak hanya TNI maupun Polri. Tapi juga rekan-rekan sipil," kata Bambang.
(iws/iws)