Pengamat: Partai Politik Masih Berhati-hati Rekomendasikan Calon Gubernur Bali

Pengamat: Partai Politik Masih Berhati-hati Rekomendasikan Calon Gubernur Bali

I Wayan Sui Suadnyana, Rizki Setyo Samudero - detikBali
Kamis, 15 Agu 2024 17:43 WIB
Pengamat politik dari Universitas Warmadewa (Unwar), Anak Agung Gede Oka Wisnumurti. (Instagram @agung_wisnumurti)
Foto: Pengamat politik dari Universitas Warmadewa (Unwar), Anak Agung Gede Oka Wisnumurti. (Instagram @agung_wisnumurti)
Denpasar -

Pendaftaran pasangan calon (paslon) untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali akan dibuka pada 27 Agustus 2024. Namun, belum ada nama calon gubernur dan wakil gubernur Bali yang secara resmi direkomendasikan oleh partai politik.

Pengamat politik dari Universitas Warmadewa (Unwar), Anak Agung Gede Oka Wisnumurti, menilai partai politik saat ini sangat berhati-hati dalam merekomendasikan calon gubernur dan wakil gubernur Bali.

"Menurut saya, belum turunnya rekomendasi ini merupakan tanda bahwa partai politik sedang sangat berhati-hati dalam memunculkan paket pasangan calon," ujar Wisnumurti kepada detikBali, Kamis (15/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Wisnumurti, ada dua faktor utama yang menyebabkan rekomendasi belum turun. Pertama, faktor internal dari masing-masing partai. PDIP, misalnya, memiliki keleluasaan untuk menentukan kapan mereka ingin mengumumkan pasangan calon yang diusung. Di sisi lain, Koalisi Indonesia Maju (KIM) masih harus menunggu keputusan dari masing-masing partai anggotanya.

"Secara internal, mereka masih menimbang-nimbang dengan berbagai kalkulasi politik. Secara eksternal, dinamika politik di tingkat nasional juga sangat berpengaruh terhadap proses penentuan pasangan calon dan koalisi," jelas Guru Besar Ilmu Administrasi Publik Unwar tersebut.

ADVERTISEMENT

Wisnumurti tidak melihat adanya potensi kekalahan bagi pasangan calon yang diumumkan lebih awal. Namun, ia menekankan dinamika politik di tingkat nasional, seperti keputusan Partai Golkar yang masih menunggu Musyawarah Nasional (Munas) pascamundurnya Airlangga Hartarto sebagai ketua umum, juga memengaruhi situasi di Bali.

"Pertimbangan ini tidak hanya terjadi di Bali, tetapi juga di banyak provinsi lainnya, di mana partai politik masih saling menunggu," tambah akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unwar tersebut.

Ia juga menilai dinamika politik di Bali setara dengan daerah seperti Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Komunikasi politik dan aspek-aspek dalam koalisi menjadi sangat penting dalam menentukan rekomendasi calon gubernur.

Menurutnya, ada kemungkinan besar rekomendasi partai untuk calon gubernur Bali baru akan turun dua hingga tiga hari sebelum pendaftaran dibuka. "Bisa jadi, untuk Bali, rekomendasi baru keluar pada tanggal 24 atau H-2 dan H-3 sebelum pendaftaran," tandasnya.

Seperti diketahui, PDIP telah mengumumkan rekomendasi untuk bakal calon gubernur dan wakil gubernur di sejumlah daerah. Namun, partai berlambang banteng itu belum mengumumkan paslon yang diberikan rekomendasi untuk berlaga di Pilgub Bali.




(hsa/gsp)

Hide Ads