Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur di Denpasar, Bali, bakal diresmikan dan mulai beroperasi pada Maret 2025. KEK Sanur dirancang dengan mengedepankan konsep pariwisata berbasis kebugaran dan kesehatan (wellness tourism).
Sandiaga mengeklaim puluhan investor tertarik menanamkan modal di KEK Sanur. Beberapa di antaranya investor dari Singapura, Hongkong, Korea Selatan, Jepang, dan Amerika. Namun, dia tak merinci nilai investasi para pemodal tersebut.
"Hari ini kami bertemu 25 investor untuk menindaklanjuti pencanangan KEK wisata kesehatan di Sanur dan minat untuk berinvestasi sangat besar," kata Sandiaga saat ditemui di Sanur, Denpasar, Rabu (7/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga mengungkapkan KEK Sanur dilengkapi dengan berbagai fasilitas kesehatan seperti klinik maupun rumah sakit bertaraf internasional. Menurutnya, warga Indonesia yang kerap berobat ke luar negeri nantinya cukup datang ke KEK Sanur.
Tak hanya itu, Sandiaga berharap beroperasinya KEK Sanur juga bisa mendatangkan warga asing yang ingin berwisata sekaligus mendapatkan layanan kesehatan di Pulau Dewata. Ia mengeklaim KEK Sanur akan menyediakan layanan kesehatan yang lengkap.
![]() |
"Harapannya sekitar Rp 161 triliun yang dibelanjakan warga Indonesia untuk mendapatkan layanan kesehatan di luar negeri dan dua juta warga Indonesia yang mendapatkan pelayanan kesehatan di luar negeri bisa mendapatkannya justru di Bali," imbuh politikus PPP itu.
Selain layanan kesehatan, KEK Sanur atau yang dikenal The Sanur juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas lainnya. Termasuk akomodasi hotel bintang lima, di antaranya Bali Beach Hotel dan The Meru Sanur.
Menurut Sandiaga, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal meresmikan fasilitas The Meru Sanur pada September 2024. Kemenparekraf, dia berujar, akan membidik tambahan investor untuk berinvestasi di Sanur pada 2025 dan masa mendatang.
(iws/iws)