Kontroversi Parodi Perjamuan Terakhir Hina Kristen di Pembukaan Olimpiade 2024

Internasional

Kontroversi Parodi Perjamuan Terakhir Hina Kristen di Pembukaan Olimpiade 2024

Syanti Mustika - detikBali
Senin, 29 Jul 2024 07:45 WIB
Paris 2024 Olympics - Opening Ceremony - Paris, France - July 26, 2024. Overview of the Trocadero venue, with the Eiffel Tower looming in the background while the Olympic flag is being raised, during the opening ceremony of the Paris 2024 Olympic Games.  FRANCOIS-XAVIER MARIT/Pool via REUTERS      TPX IMAGES OF THE DAY
Pembukaan Olimipade Paris 2024. (Foto: Francois-Xavier Marit/Pool/Reuters)
Denpasar -

Pembukaan Olimpiade Paris 2024 di Sungai Seine menuai hujatan. Musababnya, selain pembukaan yang dinilai biasa-biasa saja, Paris juga dinilai melecehkan dan menghina agama Kristen.

Pada satu sesi pembukaan pesta olahraga terbesar dunia itu, panitia menampilkan unsur LGBTQ yang memparodikan Perjamuan Terakhir. Hal itu membuat umat Kristen dari penjuru dunia berang. Banyak netizen yang membanding-bandingkan konsep Paris dengan Tokyo, Beijing, hingga Yunani.

Dilansir dari detikTravel, Senin (29/7/2024), sebuah perusahaan teknologi yang berbasis di Mississippi, C Spire, mengumumkan bahwa mereka memutuskan hubungan dengan Olimpiade. Pemutusan ini hanya beberapa jam setelah pembukaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami terkejut dengan ejekan Perjamuan Terakhir selama upacara pembukaan Olimpiade Paris. C Spire akan menarik iklan kami dari Olimpiade," tulis perusahaan itu di X.


Adegan Perjamuan Terakhir Tuai Kecaman

Pertunjukan yang menghebohkan itu diadakan di seberang Jembatan Debilyl dengan Menara Eiffel dan Seine yang terlihat jelas.

ADVERTISEMENT

Tiga drag queen Prancis dan penari lain yang berpakaian mewah memulai pertunjukan dengan berdiri berbaris di dasar landasan pacu, yang menyerupai meja panjang. Adegan itu mengingatkan pada 'Perjamuan Terakhir' karya Leonardo da Vinci.

Di tengah pertunjukan terdapat seorang wanita yang berhias dengan hiasan kepala perak besar yang menyerupai lingkaran cahaya seperti yang digambarkan dalam lukisan Yesus. Dia tersenyum dan membuat bentuk hati dengan tangannya sementara rekan-rekannya menatap kamera sebelum mulai melakukan gerakan koreografi.

Aktor dan penyanyi Prancis Philippe Katerine muncul sebagai dewa Yunani Dionysus, yang dicat biru dan hanya mengenakan seikat bunga yang menutupi kemaluannya.

Konferensi Uskup Prancis juga merilis pernyataan di X mengenai adegan ini. Konferensi menganggap parodi itu adalah ejekan dan cemooh kepada Kristen.

"Upacara ini sayangnya menyertakan adegan ejekan dan cemoohan terhadap agama Kristen, yang sangat kami sesalkan. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada anggota denominasi agama lain yang telah menyatakan solidaritas mereka dengan kami. Pagi ini, kami memikirkan semua umat Kristen di setiap benua yang telah terluka oleh keterlaluan dan provokasi dari adegan-adegan tertentu," tulis Konferensi Uskup Prancis.

Kecaman datang dari kaum konservatif religius. Walau sudah dijelaskan oleh Thomas Jolly, direktur artistik upacara pembukaan, jika ini hanyalah gambaran keberagaman, tidak meredakan kemarahan mereka.


Panitia Minta Maaf

Setelah mendapat kecaman dari umat Katolik dan Kristen, panitia Olimpiade 2024 meminta maaf.

Permintaan maaf itu diucapkan melalui juru bicara Olimpiade Paris 2024 Anne Descamps. Akibat adegan itu, kecaman pun mengalir. Sampai-sampai pembukaan Olimpiade 2024 yang dihelat di tepi Sungai Seine itu dinilai sebagai pembukaan Olimpiade terburuk.

"Jelas tidak pernah ada niat dengan sengaja dari kami untuk menunjukkan rasa tidak hormat terhadap agama tertentu," kata Anne.

"Upacara pembukaan adalah perayaan toleransi di masyarakat. Kami yakin tujuan itu tercapai. Bila ada orang yang tersinggung, kami benar-benar meminta maaf," imbuhnya.


Pujian Presiden Prancis

Presiden Prancis Emmanuel Macron membela upacara pembukaan yang kontroversial ini melalui X.

"Terima kasih kepada Thomas Jolly dan kejeniusannya yang kreatif untuk upacara yang megah ini. Terima kasih kepada para seniman untuk momen yang unik dan ajaib ini. Terima kasih kepada polisi dan layanan darurat, agen dan relawan.

"Terima kasih kepada semua orang yang mempercayainya. Kita akan membicarakannya lagi dalam 100 tahun! KITA BERHASIL!" tulisnya.

Artikel ini telah tayang di detikTravel. Baca selengkapnya di sini!




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads