Trafo: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Trafo: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Rio Raga Sakti - detikBali
Senin, 29 Jul 2024 06:25 WIB
PT Unelec Indonesia (Unindo), salah satu produsen Trafo terbesar di Indonesia , yang juga merupakan perusahaan patungan PT PLN Persero dengan Alstom asal negara Prancis, sedang melakukan pengujian Inter Bus Transformer (IBT) 500 kv di Pabrik Trafo PT Unindo, Jalan Swadaya PLN, Kelnder, Jakarta Timur, Selasa (31/07).
Ilustrasi trafo atau transformator. (Foto: Rengga Sancaya)
Denpasar -

Trafo atau transformator adalah perangkat listrik yang berfungsi untuk mengubah tegangan arus listrik. Trafo dapat menaikkan atau menurunkan tegangan listrik sesuai kebutuhan.

Biasanya, transformator berbentuk seperti kumparan terbuat dari kawat yang kemudian dililitkan pada inti besi. Jika dilihat dari bahan intinya, trafo dibedakan menjadi empat jenis. Simak jenis, fungsi, hingga cara kerja trafo berikut ini:

Jenis Trafo Berdasarkan Bahan Inti

1. Air Core Transformer

Air core transformer menggunakan gulungan primer dan gulungan sekunder yang dililitkan pada inti yang terbuat dari bahan non magnetik. Bahan non magnetik ini dapat berupa kertas atau karton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan kata lain, hubungan fluks antara gulungan primer dan sekunder terjadi melalui udara. Kemudian, tingkat kopling antar lilitan atau induktansi mutualnya lebih kecil daripada trafo yang memiliki inti besi.

Salah satu fungsi utama trafo ini adalah untuk memenuhi kebutuhan frekuensi tinggi karena kerugian histeris dan arus eddy yang sering terjadi pada trafo inti besi dapat diminimalkan.

ADVERTISEMENT

2. Iron Core Transformer

Iron core transformer adalah trafo yang memiliki gulungan primer dan sekunder yang dililitkan pada inti besi. Inti besi tersebut terdiri dari beberapa lapisan besi tipis yang dilaminasi.

Salah satu keunggulan dari trafo jenis ini adalah efisiensinya yang lebih tinggi dibandingkan dengan trafo berinti udara. Keunggulan ini berasal dari sifat magnetik dan konduktif bahan besi.

Akibatnya, fluks magnet yang dihasilkan oleh arus listrik pada kumparan dapat mengalir lebih mudah dan tidak menghasilkan terlalu banyak panas. Jenis trafo ini biasanya digunakan untuk kebutuhan pada frekuensi rendah.

Trafo Inti Ferit

Trafo inti ferit dirancang khusus untuk memiliki permeabilitas magnetik yang tinggi. Hal ini membuat trafo ferit memiliki kerugian yang sangat rendah saat digunakan pada frekuensi tinggi dibandingkan dengan jenis trafo lainnya.

Toroidal Core Transformer

Toroidal core transformer adalah transformator yang menggunakan bahan berbentuk toroid, seperti pada inti ferit atau inti besi. Toroid adalah bahan inti yang bentuknya menyerupai donat.

Dalam penggunaannya, trafo berinti toroidal ini sering dipilih untuk kinerja listrik yang lebih optimal. Keunggulan utama trafo ini terletak pada lilitannya yang lebih pendek serta bobotnya yang lebih ringan dibandingkan dengan jenis trafo lainnya.

Fungsi Trafo

Secara umum, trafo memiliki beberapa fungsi utama. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari trafo.

1. Mengubah Tegangan Arus Listrik

Fungsi utama trafo yang pertama adalah untuk mengubah besaran listrik dari suatu rangkaian. Trafo yang berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik bernama trafo step up, sedangkan trafo yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik bernama trafo step down.

2. Mengubah Tegangan AC ke DC

Trafo daya memungkinkan pengisian daya yang aman dan efisien untuk baterai atau perangkat elektronik lainnya dengan mengubah tegangan AC ke DC dan mengatur arus yang diperlukan.

3. Distribusi Daya

Dalam sistem distribusi listrik, trafo distribusi digunakan untuk mengatur dan mendistribusikan listrik ke berbagai area atau rumah tangga. Trafo ini memastikan bahwa tegangan yang diterima oleh konsumen sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Cara Kerja Trafo

Secara sederhana, transformator terdiri dari dua kumparan yang secara listrik terpisah tetapi secara magnetik dihubungkan oleh alur induksi. Dua kumparan pada transformator ini menghasilkan induksi bersama yang tinggi.

Ketika salah satu kumparan transformator dihubungkan ke sumber tegangan bolak-balik, fluks bolak-balik akan muncul di dalam inti besi dan kumparan lainnya akan terhubung, menghasilkan GGL (gaya gerak listrik) induksi.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads