Pengertian Zat Adiktif, Pengelompokan, dan Contoh

Pengertian Zat Adiktif, Pengelompokan, dan Contoh

Rio Raga Sakti - detikBali
Selasa, 23 Jul 2024 12:39 WIB
Ilustrasi zat adiktif, Ilustrasi obat terlarang, Ilustrasi obat-obatan, Ilustrasi drugs. (Freepik)
Foto: Ilustrasi zat adiktif, Ilustrasi obat terlarang, Ilustrasi obat-obatan, Ilustrasi drugs. (Freepik)
Denpasar -

Zat adiktif merupakan zat yang bisa mengakibatkan ketergantungan setelah mengkonsumsinya. Ketergantungan ini dapat membuat seseorang merasa harus terus mengonsumsi zat tersebut untuk merasakan efek tertentu.

Zat adiktif ini dikelompokkan dalam beberapa jenis. Pengelompokkan zat ini biasa disebut dengan Napza (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya).

Lantas, apa saja contoh dari zat adiktif tersebut? Berikut penjelasan masing-masing kelompok zat adiktif beserta contohnya. Yuk, simak sampai akhir!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelompok Zat Adiktif

A. Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri, dan menyebabkan ketergantungan bagi penggunanya.

Narkotika sendiri dibagi menjadi tiga golongan berdasarkan penggunaan dan tingkat ketergantungannya. Berikut di antaranya:

ADVERTISEMENT

• Golongan I

Golongan I merupakan golongan yang sangat berbahaya dan tidak digunakan dalam medis atau pengobatan.

Contoh: narkotika golongan I adalah ganja (marijuana), putaw (heroin), dan kokain.

• Golongan II

Golongan II juga golongan yang masih berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan. Namun, narkotika golongan II dapat digunakan dalam pengobatan medis.

Contoh: narkotika golongan II adalah morfin, petidin, dan metadon.

• Golongan III

Golongan III merupakan golongan yang memiliki persentase rendah untuk menyebabkan ketergantungan. Narkotika golongan III juga telah banyak digunakan dalam pengobatan medis.

Contoh: narkotika golongan III adalah kodein.

B. Psikotropika

Psikotropika adalah obat bukan narkotika atau zat yang dapat mengubah perilaku dan aktivitas mental. Psikotropika biasa digunakan untuk mengobati berbagai gangguan kejiwaan.

Contoh: penggunaan obat tidur golongan psikotropika dapat membantu orang yang sulit tidur tidur. Namun, psikotropika hanya boleh dikonsumsi sesuai resep dokter.

C. Zat Adiktif Lainnya

Ada zat-zat lainnya selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan bagi para penggunanya. Berikut ini di antaranya:

• Rokok

Kandungan nikotin yang terdapat pada rokok dapat membuat ketergantungan. Nikotin adalah alkaloid racun yang terdapat dalam tembakau. Keracunan nikotin dapat menyebabkan saraf pusat dan susunan saraf tepi lebih keras sehingga menyebabkan berbagai penyakit.

• Minuman Alkohol

Minuman alkohol dapat menyebabkan kecanduan bagi orang yang mengonsumsi. Perlu diketahui juga bahwa alkohol dapat menyebabkan kerusakan pada sebagian besar organ tubuh manusia.

• Kopi dan Teh

Kopi dan teh merupakan minuman yang sering dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Namun, ternyata kopi dan teh mengandung zat kimia kafein yang dapat menyebabkan kecanduan atau ketergantungan.

Kafein dapat menstimulasi susunan saraf pusat dengan efek menghilangkan rasa kantuk, lapar, dan letih. Selain itu, kafein dapat meningkatkan daya konsentrasi dan suasana hati.

• Zat Inhalan

Zat inhalan adalah zat psikotropika yang tersedia secara legal dan mudah diperoleh. Zat inhalan dapat dikonsumsi dengan cara menghirup uapnya.

Contoh: larutan pembersih, deodorant, lem, aerosol, dan masih banyak lagi.

Demikian informasi terkait pengertian zat adiktif beserta contohnya. Semoga informasi ini dapat membantu, ya.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads