Proses kremasi terhadap jenazah Yitta Dali Wassink (22) menimbulkan pertanyaan bagi sebagian orang. Sebab, suami aktris Jennifer Coppen yang meninggal kecelakaan motor itu menjadi mualaf atau beragama Islam sejak menikah.
Jennifer menyadari banyaknya pertanyaan terkait hal tersebut. Namun, dia meminta semua pihak untuk menghargai keputusan keluarga. Dia menjelaskan semasa hidup Dali memang pernah meminta agar jenazahnya dikremasi jika meninggal.
"Jadi, tolong dihargai saja keputusan Papa Dali," kata Jennifer saat prosesi melarung abu Dali di Pantai Lembeng, Desa Lembeng, Kelurahan Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Minggu (21/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang Papa Dali sudah tenang. Papa Dali nggak sakit, jangan khawatir ya," imbuh perempuan berusia 23 tahun itu.
Jennifer menerangkan sejak Dali menjadi mualaf, dia sudah berupaya mempelajari agama Islam. Dali pun telah mengucapkan beberapa doa dalam agama Islam dalam kegiatan sehari-hari.
Jennifer juga menggelar acara doa bersama secara Islam di rumahnya setelah Dali meninggal. Hanya saja, hal tersebut tidak dia unggah di media sosial (medsos).
Dali Seperti Tidur
Jennifer mengungkapkan kondisi Dali seusai mengalami lakalantas. Menurutnya, Dali benar-benar seperti orang tidur.
"Papa Dali tidak ada muka khawatir dan sedih. Seperti orang tidur," kata bintang sinetron dan film itu.
Jennifer menuturkan Dali langsung tak sadarkan diri di lokasi seusai kecelakaan saat itu. Menurutnya, Dali sudah tidak merasakan sakit dan pergi dengan tenang.
Ratusan Orang Berbaju Biru
Ratusan orang menghadiri pelarungan abu Dali Wassink, di Pantai Lembeng. Banyak dari mereka yang kompak mengenakan pakaian berwarna biru dan putih. Biru disebut-sebut sebagai warna favorit Dali saat hidup.
Jennifer Coppen saat pelarungan abu suaminya juga memakai kemeja berwarna biru. Raut kesedihan masih jelas terlihat dari wajah perempuan keturunan Belanda dan Indonesia itu.
Jennifer turun ke laut saat pelarungan abu suaminya. Aktris pemeran sejumlah film itu juga melemparkan sarana upacara ke laut dengan ditemani oleh orang-orang terdekatnya.
Jennifer dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih atas kehadiran banyak orang saat pelarungan abu Dali. Dia juga meminta maaf karena tak bisa membalas satu persatu pesan yang diperuntukkan ke Jennifer selama beberapa hari terakhir.
Dia juga mendorong agar dukungan tak hanya ditujukan kepada Jennifer. Namun, juga kepada orang tua Dali dan keluarganya.
Dalam prosesi tersebut, Jennifer pun turut mengajak semua orang yang datang untuk duduk bersama di pantai sembari mendengarkan beberapa lagu kesukaan Dali. Suara dukungan dari fans pun lantang terdengar.
Bahkan, mereka beramai-ramai menyanyikan lagu happy birthday untuk Jennifer. Jennifer pun tampak menunjukkan ketegarannya saat itu meskipun sesekali tampak menangis.
Salah satu teman Dali yang hadir saat prosesi tersebut, Widi, menuturkan sosok Dali dan Jennifer yang baik dan friendly. Widi kaget hingga menangis saat mendengar kecelakaan Dali.
"Saya juga kebetulan ngefans sama Kamari dan almarhum Dali teman saya juga. Jadi, turut berduka cita buat Jennifer dan keluarga," kata Widi singkat.
Sebelumnya, jenazah Dali Wassink dikremasi di Krematorium Kertha Semadi, Kuta Selatan, Badung, pada Jumat (19/07/2024) malam. Suasana haru mengiringi prosesi penghormatan terakhir untuk suami Jennifer Coppen itu. Isak tangis Jennifer tak tertahankan hingga ia sempat pingsan saat prosesi berlangsung.
Dali Wassink meninggal setelah mengalami kecelakaan maut saat mengendarai sepeda motor di Jalan Sunset Road, Kuta, Badung, Bali, pada Kamis (18/7/2024) dini hari. Nyawa suami Jennifer Coppen itu tak terselamatkan setelah menderita sejumlah luka parah.
Dali mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit (RS) BIMC Kuta. Menurut polisi, salah satu cedera paling fatal yang dialami pria kelahiran 6 Juni 2002 itu adalah patah tulang rahang.
(hsa/gsp)