Cak Imin Sindir Banyak Politikus tapi Minim Negarawan

Cak Imin Sindir Banyak Politikus tapi Minim Negarawan

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Rabu, 17 Jul 2024 19:27 WIB
Ketum PKBΒ Muhaimin Iskandar alias Cak IminΒ saat ditemui di Kuta, Badung, Bali, Rabu (17/7/2024). (Foto:Β Rizki Setyo Samudero/detikBali)
Ketum PKBΒ Muhaimin Iskandar alias Cak IminΒ saat ditemui di Kuta, Badung, Bali, Rabu (17/7/2024). (Foto:Β Rizki Setyo Samudero/detikBali)
Badung -

Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyindir banyak politikus yang tidak bisa menjadi negarawan. Hal itu dia ungkapkan ketika membuka Sekolah Pemimpin Perubahan (SPP) untuk wilayah Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Maluku, dan Maluku Utara.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kuta, Badung, Bali, Rabu (17/7/2024). Cak Imin menyebut program SPP itu sebagai upaya untuk melahirkan politikus sekaligus negarawan.

"Banyak politikus, tapi tidak negarawan yang memiliki visi yang jelas tentang masa depan bangsa," kata Cak Imin saat ditemui seusai membuka acara tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekolah Pemimpin Perubahan itu diikuti oleh anggota terpilih DPR RI, DPRD kabupaten/kota, dan DPRD provinsi dari PKB. Cak Imin meminta para legislator dari PKB untuk bekerja demi kepentingan rakyat.

"Semua harus mengikuti Sekolah Pemimpin Perubahan ini agar mereka berperan di legislatif dengan maksimal dan memiliki modal untuk berkiprah dengan produktif melahirkan keputusan-keputusan yang bermanfaat bagi rakyat," imbuh Wakil Ketua DPR itu.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Waketum PKB Muhammad Hanif Dhakiri mengatakan sekitar 200 orang hadir untuk mengikuti pelatihan yang berlangsung selama tiga hari itu. Para peserta akan dibekali materi tentang ideologi, visi misi perjuangan PKB, hingga kompetensi sebagai seorang legislator.

"Pengetahuan pemahaman mereka soal legislasi, soal anggaran, soal terhadap pemerintah, dan lain sebagainya," ucap Hanif.

Menurut Hanif, para legislator juga harus paham tentang moral dan etika politik. "Melalui pelatihan ini kami dorong teman-teman disiplin ideologi, disiplin politik," tandas mantan Menteri Ketenagakerjaan itu.




(iws/iws)

Hide Ads